Tom Lembong Buka-bukaan Utusan Parpol di Pemerintahan: Garap Kementerian, Diperas, Saling Pegang Buntut-Sandera

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 Januari 2024 15:17 WIB
Tom Lembong (Foto: Repronet/Ist)
Tom Lembong (Foto: Repronet/Ist)

Jakarta, MI - Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong buka-bukaan soal utusan parpol di pemerintahan. Menurutnya, banyak yang mengambil keuntungan dari posisi tersebut. Namun ujungnya saling menyandera.

"Parpol menempatkan orang di kementerian untuk menggarap kementerian itu, kemudian semuanya diperas oleh aparat, kemudian semuanya saling pegang buntutnya, saling menyandera," ujar Tom Lembong dalam sebuah sesi wawancara, dikutip Jumat (26/1).

Tom Lembong berpandangan bahwa hal demikian yang bakal merusak ritme dari pemerintah. Jika pola tersebut masih diterapkan, maka tingkat pelanggaran bakal terus meningkat. "Ya itu penyakit yang sangat fundamental yang membebani negara ini dan kalau ini terus yaa bakal ngantre toh, tinggal nunggu waktu menteri-menteri antrean ke penjara," ucapnya.

Tom Lembong pun memberikan bocoran susunan kabinet jika calon Presiden dan Wakil Presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menang kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti. Dia menyebut susunannya akan dipenuhi oleh unsur profesional.

Tom Lembong bilang orang-orang profesional ini yang kemungkinan menjadi mayoritas dalam kabinet jika dibandingkan dengan jumlah menteri dari utusan partai politik (parpol). "Saya berharap dan memprediksi bahwa setelah ini kita akan melihat jauh lebih banyak profesional," harapnya.

Pria yang pernah menjabat Menteri Perdagangan di periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan, susunan kabinet pada saat itu termasuk lebih banyak profesional. Dia pun melihat, sejumlah utusan partai yang masuk kabinet, merupakan seorang profesional.

"Sebetulnya sih pada periode pertama banyak menteri utusan parpol itu hemat sama yang paling profesional di kabinet, jadi ada menteri-menteri utusan parpol itu sangat profesional, utusan PKB, utusan golkar, itu menteri-menterinya sangat profesional," jelasnya.

"Sementara beberapa menteri yang dalam tanda kutip profesional, dalam hemat saya sangat politis, jadi ini gak ada kaitannya apakah orang parpol atau enggak, tapi (kembali pada) profesionalisme," tambah Tom Lembong.

Dia pun menjelaskan, aspek profesional ini menjadi pertimbangan yang serius dalam menentukan pihak-pihak yang masuk menjadi pembantu presiden.

Lebih lanjut, Tom Lembong menjelaskan, integritas menjadi satu poin penting menentukan susunan kabinet AMIN nantinya. Sehingga, memperkuat target yang perli dicapai. "Jadi kalaupun orang parpol ditaruh disitu insyaaAllah itu karena dia profesional dan memang bidangnya memang itu. Kompeten berintegritas dan sudah pasti akan diberi target dan KPI nilai-nilai atau standar evaluasi yang jelas, apa yang harus dia capai," jelasnya.

Atas hal tersebut, dia memprediksi orang-orang profesional akan menjadi lebih banyak di kabinet AMIN. Hal ini lantaran dia tidak ingin ada siklus yang dinilai negatif terus berulang kedepannya. "Jadi saya prediksi profesionalisme yang jauh lebih luas didalam sebuah pemerintahan pak Anies pak Muahimin. Kalau enggak, ini akan siklus yang gak pernah berhenti," tandasnya.