Cak Imin: Harga Beras Meroket, Angka Kemiskinan Semakin Tinggi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 23 Februari 2024 11:51 WIB
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Foto: MI/Dhanis)
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengingatkan pemerintah agar berhati-hati terhadap kelangkaan pasokan beras menjelang memasuki bulan Ramadhan 1445 H.

Menurutnya, selama bulan Ramadhan permintaan beras di pasaran meningkat drastis, karena itu guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan pemerintah harus sigap menangani kelangkaan beras saat ini.

“Pemerintah benar-benar harus serius menangani pasokan maupun harga beras di pasaran sebab ke depan kebutuhan semakin meningkat seiring hadirnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Cak Imin kepada wartawan, Kamis (22/2).

Cak Imin juga mengingatkan, jangan sampai karena kelangkaan tersebut harga beras di pasar melambung tinggi yang akhirnya membebani masyarakat.

"Jangan sampai harga beras kian tak terkendali sehingga kian membebani pengeluaran masyarakat kita," ujar Ketua Umum PKB itu.

Berdasarkan data panel harga pangan nasional akhir bulan lalu menunjukkan harga beras medium berada di kisaran Rp13.430/kilogram, sedangkan harga beras premium berada di kisaran Rp15.340/kilogram.

Harga ini melampaui harga eceran tertinggi (HET) beras medium di kisaran Rp10.900-Rp11.800 per kilogram dan HET beras premium di kisaran Rp13.900-Rp14.800.

"Gerojokan bansos yang besar-besaran jelang pemungutan suara lalu kepada 21.35 juta keluarga ternyata juga belum mampu menstabilkan harga," katanya.

Menurutnya, apabila harga beras kian tak terkendali, maka bisa dipastikan beban masyarakat tersebut akan semakin berat.

"Harga beras yang kian meroket pasti akan menguras kantong masyarakat. Kalau ini tidak segera dikendalikan maka jumlah masyarakat miskin akan semakin tinggi," tandasnya.