Lonjakan Suara PSI Patut Dicurigai

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 4 Maret 2024 14:36 WIB
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep (Foto: MI/Dhanis)
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai lonjakan suara pemilihan legislatif (Pileg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI layak dicurigai karena berbau kecurangan. 

"Patut (dicurigai) kalau banyak pihak menganggap kenaikan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada real count KPU yang sangat signifikan sesuatu yang aneh dan patut dicurigai ada kecurangan," kata Fernando saat dihubungi Monitorindonesia.com, Senin (4/3). 

Pasalnya kata Fernando, perolehan suara PSI saat ini mencapai angka 3,13 persen atau sebesar 2.403.367 suara. Jumlah itu meleset dari hasil quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei. 

"Berbeda jauh dengan hasil quick count dari berbagai lembaga survei. Menjadi keanehan banyak pihak, kenapa hanya suara PSI yang berbeda jauh perolehan real count dengan quick count," ujarnya. 

Untuk itu, Fernando curiga ada upaya untuk meloloskan PSI agar dapat mencapai angka minimum ambang batas atau parlementary threshold (PT) 4 persen oleh penyelenggara pemilu. 

"Patut dicurigai kecurangan untuk meningkatkan suara PSI agar lolos ambang batas parlemen dilakukan sistematis dan melibatkan penyelenggara pemilu," tukasnya. (DI)