Bukan Lagi Bagian dari PDIP, Kemana Jokowi Akan Berlabuh?

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 1 Mei 2024 12:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Ist)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Setelah masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir pada Oktober 2024, banyak pihak yang mempertanyakan langkah politik Jokowi selanjutnya, ke partai mana kah Jokowi akan berlabuh? 

Sebagaimana pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PDI Perjuangan, Komaruddin Watubun pada (22/4/2024) lalu, bahwa Jokowi bukan lagi menjadi bagian dari PDIP yang secara otomatis Jokowi bukan lagi kader PDIP. 

Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, menilai Jokowi tak akan membutuhkan partai setelah dirinya tak lagi menjabat sebagai Presiden. 

"Kalau kita kaji dari kacamata kekuatan politik, Jokowi tidak butuh lagi menjadi ketua umum partai setelah pensiun dari Presiden," katanya saat dihubungi Monitorindonesia.com, Rabu (1/5/2024).

Sebab kata Biran sapaan akrabnya, jabatan presiden adalah jabatan paling paripurna sehingga Jokowi tak membutuhkan tempat lagi di dalam partai politik. 

"Sebab jabatan Presiden adalah jabatan paling paripurna bukan hanya dalam konteks politik, tapi dalam segala sektor," ujar penulis buku komunikasi politik 7 presiden Indonesia itu. 

Jokowi kata Biran, akan memilih sebagai seorang negarawan tanpa masuk ke dalam partai politik sembari mengawal visi Indonesia emas di 2045.

"Jokowi akan memilih sebagai negarawan yang bersahabat dengan semua partai politik untuk mengamankan agenda visi Indonesia emas 2045," ujarnya. 

"Artinya Jokowi sudah bisa tenang pensiun dan kembali ke Solo sebagai rakyat biasa sebagaimana yang sering disampaikannya," sambungnya. 

Selain itu kata Biran, Jokowi akan lebih tepat menjadi penasihat anak-anaknya yang berkecimpung dalam dunia politik ketimbang menjadi penasihat partai tertentu. 

"Jokowi saya pikir lebih bijak memposisikan diri sebagai penasihat saja bagi anak-anaknya tentang skema dan strategi politik kedepan," demikian Biran.