Kaesang Tutup Mulut soal Penangkapan Ketua DPD PSI Batam Susanto karena Konsumsi Narkoba

Firmansyah Nugroho
Firmansyah Nugroho
Diperbarui 8 Juni 2024 01:01 WIB
Kaesang Pangarep (Foto: Istimewa)
Kaesang Pangarep (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep tutup mulut soal penangkapan Ketua DPD PSI Batam Susanto oleh penyidik Polresta Batam-Rempang-Galang (Barelang) karena diduga mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu, Selasa (4/6/2024). 

Adapun momen itu terjadi usai Kaesang menyerahkan surat rekomendasi dukungan PSI untuk Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali, dan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sulawesi Tengah Abdul Karim Aljufri, Jum'at (7/6/2024).

Awalnya, media massa bertanya tentang Pilgub DKI Jakarta. Lalu Kaesang menutup sesi wawancara saat ditanya tentang pesan ayahnya, Presiden Jokowi, terkait Pilgub DKI.

Dia pun langsung berjalan dan berlari sesaat untuk menjauhi awak media, sambil bergegas meninggalkan ruang konferensi pers, tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan. 

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Kepulauan Riau Anto Duha sebelumnya membenarkan penangkapan itu. Dia juga memastikan akan langsung mengurus pemecatan Susanto dari PSI, jika terbukti menyalahgunakan narkoba. 

“Kami dari DPW PSI akan segera melakukan tindakan tegas, yakni pemecatan dengan tidak hormat. Mencabut kartu tanda anggota yang bersangkutan sebagai anggota PSI,” ujar Anto pada Kamis (6/6/2024). 

PSI masih menunggu keterangan lengkap dari kepolisian soal penangkapan Susanto.  Sementara itu, Kepala Seksi Humas Polresta Barelang Ajun Komisaris Tigor Sidabariba mengatakan, penyidik hingga kini sedang mengembangkan kasus tersebut. 

Tekait hal itu, Juru Bicara PSI Sigit Widodo menyatakan bahwa pihak yg menyerahkan kasus penyalagunaan narkoba yang menjerat Susanto ke pihak kepolisian.v“Kalau ada kader yang terkena kasus hukum, tentu kami serahkan sepenuhnya pada aparat penegak hukum,” kata Juru Bicara PSI Sigit Widodo melalui pesan singkat, Kamis (6/6/2024). 

Namun, Sigit belum dapat berkomentar lebih jauh soal penangkapan Susanto, maupun perkara yang menjerat salah satu pejabat partainya.