Calon Wali Kota Baubau Dikecam setelah Hamburkan Uang di Jalanan Diperebutkan Masyarakat

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 16 Juni 2024 12:16 WIB
Pengamat Politik, Didin Alkindi (Foto: Dok MI)
Pengamat Politik, Didin Alkindi (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Calon Wali Kota Bau-Bau dan bersama suaminya yang juga salah satu ketua partai menuai kontroversi setelah aksinya menghamburkan uang di jalanan untuk diperebutkan masyarakat. 

Peristiwa yang terjadi di kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara itu pun langsung menjadi viral di media sosial dan memancing berbagai reaksi dari publik.

Dalam sebuah video yang beredar luas, terlihat calon wali kota tersebut memberikan uang kepada suaminya, kemudian melemparkan sejumlah uang kertas dari atas mobil dengan kaca terbuka. 

Aksi ini mendapat kecaman dari pengamat politik, Didin Alkindi. 

Didin begitu dia sapa Monitorindonesia.com, Minggu (16/6/2024) menilai tindakan tersebut tidak etis dan tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin dan ketua partai yang berideologi nasionalisme dan kebangsaan tersebut. 

"Ini adalah bentuk Sikap yang jumawa dan tidak bermoral yang menunjukkan sikap yang tidak menghargai martabat masyarakat, Pemimpin seharusnya mengedukasi, bukan merendahkan rakyat dengan tindakan seperti ini," ujar Didin.

Kontroversi ini menjadi pengingat bagi para calon pemimpin untuk lebih bijak dalam melakukan tindakan dan menunjukkan integritas serta komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat tanpa tindakan yang merendahkan atau mencederai nilai-nilai kemanusiaan.

Menurut Didin, tindakan seorang calon pemimpin yang menghamburkan uang di jalanan untuk diperebutkan masyarakat bukan hanya tidak etis, tetapi juga merendahkan martabat rakyat dan menciderai nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi.

Masyarakat pun diharapkan lebih kritis dan bijak dalam menilai setiap tindakan dan janji-janji dari para calon pemimpin. "Sebagai calon pemimpin, seharusnya memberikan contoh yang baik dan menginspirasi masyarakat melalui program dan kebijakan yang nyata, bukan dengan cara-cara yang tidak bermoral seperti ini," beber Didin.

Menghamburkan uang di tengah jalan bukanlah bentuk kepedulian, melainkan sebuah bentuk penghinaan yang menjadikan masyarakat sebagai objek permainan politik.

Tindakan ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap kesulitan ekonomi yang dialami oleh banyak warga, seolah-olah mempermainkan harapan mereka dengan cara yang tidak beradab. Ini bukanlah cara untuk mendekati rakyat, melainkan cara untuk merusak kepercayaan mereka terhadap pemimpin dan proses demokrasi.

"Kepada masyarakat, kami mengajak untuk tidak mudah terbuai oleh aksi-aksi sensasional yang hanya mencari popularitas instan. Kita memilih pemimpin yang benar-benar peduli dan memiliki integritas, bukan mereka yang hanya mencari perhatian dengan cara-cara tidak baik," cetusnya.

Pemimpin yang baik adalah mereka yang bekerja keras untuk membangun bangsa, memajukan kesejahteraan rakyat, dan menjaga kehormatan serta martabat setiap warganya. "Mari kita jaga semangat kebangsaan dan kebhinekaan kita dengan memilih pemimpin yang layak dan bermartabat," demikian Didin Alkindi.