Mutasi Kapolda Jateng Ahmad Luthfi jadi Irjen Kemendag Dinilai Kental Kepentingan Politik

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Juli 2024 2 jam yang lalu
Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi (Foto: Dok MI)
Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Keputusan Kepala Kepolisian (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutasi Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi dinilai kental kepentingan politik. 

Berdasarkan surat telegram, Ahmad Luthfi dimutasi menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan. “Wajar ketika ia dimutasi sebagai Irjen Kemendag agar peluang maju di Pilkada Jateng terbuka” kata Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro, Senin (29/7/2024).

Ahmad Luthfi memang santer disebut sebagai salah satu bakal calon gubernur pada Pilkada Jawa Tengah. Dia bahkan belum memiliki nama pesaing sehingga popularitasnya terus naik seiring beredarnya sejumlah poster dan spanduk jenderal bintang dua tersebut.

Akan tetapi, sebagai anggota kepolisian, Ahmad Luthfi memang tak bisa bergerak bebas jika masih mengenakan seragam Korps Bhayangkara yang harus netral dalam setiap kontestasi politik. Apa lagi, dia adalah pucuk pimpinan kepolisian di wilayah kontestasi politik berlangsung.

Menurut Agung, mutasi Luthfi sarat kepentingan agar anggota polisi tersebut tak diterpa konflik kepentingan. Polisi sendiri mendapat tuduhan tak netral pada Pemilu 2024 yang disebut memberikan tekanan kepada masyarakat untuk memilih paslon tertentu. 

Keberadaan Luthfi sebagai Kapolda Jawa Tengah menimbulkan kecurigaan dan kekhawatiran akan terjadi mobilisasi anggota kepolisian di wilayah tersebut untuk kepentingan kemenangan Luthfi.

“Agar tak ada conflict of interest. Karena Polda atau Polisi bagian dari aparat penegak pelanggaran pemilu (Gakkumdu)," jelasnya.

Hingga saat ini, sejumlah partai politik memang memberikan isyarat akan mengusung Ahmad Lutfhi sebagai bakal cagub pada Pilkada 2024. Beberapa di antaranya adalah anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024.

Pada saat itu, kepolisian kerap dituduh tak netral karena dianggap memberikan bantuan kepada Prabowo-Gibran. Koalisi PDIP sempat menuduh, di sejumlah daerah, termasuk Jawa Tengah ada intervensi berbentuk ancaman hukuman agar pemilih memilih atau tidak memilih pasangan tertentu. 

Hal ini kemudian dikaitkan dengan anjloknya suara jagoan PDIP Ganjar Pranowo-Mahfud MD termasuk di kandang Banteng, julukan wilayah Jawa Tengah. “Ahmad Luthfi [merupakan] salah satu cagub Jateng terkuat sementara inii," tandas Agung.