Pernyataan Prabowo 'Jangan Ganggu' Lonceng Kematian Demokrasi?

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 11 Mei 2024 08:39 WIB
Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) (Foto: Dok MI/Dhanis)
Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) (Foto: Dok MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mempertanyakan maksud dari Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto yang blak-blakan meminta kepada pihak yang tidak mau diajak kerja sama agar tidak mengganggu. Apakah hal itu mengarah kepada oposisi pemerintahannya kedepan?

"Apakah menjadi oposisi terhadap pemerintah itu jadi gangguan bagi Prabowo?,” ujar Lucius kepada wartawan, Sabtu (11/5/2024).

Kalau oposisi dianggap mengganggu, menurut dia, memang itulah tugasnya.  "Mengganggu tentu dalam konteks memastikan pemerintah selalu terbuka untuk pemikiran lain dan tidak asyik sendiri," ungkap Lucius.

Selain itu, Lucius menganggap pejabat yang takut dengan ‘gangguan’ dari oposisi merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi. Apalagi, kata Lucius, kekuasaan berpotensi melahirkan penyimpangan bila tidak dikontrol.

"Jadi pernyataan Prabowo ini kalau tidak dijelaskan lebih lanjut soal makna kata mengganggu itu memang terlihat seperti ingin menunjukkan keinginan untuk menjadi otoriter,” tutur Lucius. 

Lucius mengatakan, pejabat dalam sistem demokrasi harus selalu mau terbuka pada kontrol. Kendati demikian, Lucius menilai masih terlalu dini untuk menyimpulkan pernyataan Prabowo menjadi lonceng kematian demokrasi. “Toh nampaknya dia masih mengakui ada kelompok lain yang ngga mau diajak bergabung,” ujar Lucius. 

Tak tendesius
Kata Waketum Gerindra Habiburokhman, pernyataan Prabowo itu normatif tidak tendensius ke mana pun.

Menurutnya Prabowo menghendaki menjalin kerja sama dengan semua pihak di pemerintahannya kelak. Prabowo pun tidak masalah dengan sikap politik sejumlah pihak jika ingin berada di luar pemerintahan.

"Pak Prabowo memang ingin merangkul semua pihak untuk sama-sama bekerja untuk bangsa negara. Apakah di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan tidak ada masalah selama tujuan kita sama-sama untuk kemaslahatan rakyat," beber Wakil Ketua Komisi Hukum DPR ini.

Meski begitu, kata Habiburokhman, Prabowo mengingatkan agar pihak yang ogah bekerja sama di dalam pemerintahan jangan sampai mengganggu kerja-kerja pemerintahannya.

"Pak Prabowo hanya mengingatkan jangan ada oknum-oknum yang berniat tidak baik mengganggu pelayanan rakyat," tukasnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto kembali menegaskan keputusannya untuk membentuk koalisi gemuk dalam pemerintahan mendatang bersama Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. 

Dia pun melontarkan kritik kepada elite partai politik atau kelompok yang tetap memilih menjadi oposisi. "Indonesia tidak bisa dibendung. Kecuali elite Indonesia tidak bisa atau tidak mau kerja sama. Kuncinya itu," kata Prabowo di Rakornas PAN, Kamis Malam (9/5/2024).

Menurut dia, para oposisi jangan mengganggu pekerjaan pemerintahannya.  Dia mengklaim bersama kabinet dan koalisinya akan mencari cara untuk mengamankan kekayaan negara dan memberantas kemiskinan.

"Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silahkan jadi penonton yang baik. Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu," tukas Prabowo.