AFJ, AFFA, dan Seniman Kampanye Antikanding Baterai Serentak di 7 Kota

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 Februari 2022 18:07 WIB
Monitorindonesia.com - Animal Friends Jogja (AFJ), Act For Farmed Animals (AFFA), seniman mural, dan relawan Barisan Muda-Mudi Xayang Xatwa (BMXX) menggelar kampanye seni jalanan serentak di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar untuk pembuatan mural yang menggambarkan kondisi mengenaskan ayam petelur di kandang baterai. Kampenye juga disertai penempelan poster edukatif guna penyadartahuan publik tentang kejamnya praktik kandang baterai ayam petelur. Dianggap sebagai bentuk penyiksaan ekstrem terhadap hewan, kandang baterai dilarang di Uni Eropa, Bhutan, dan Amerika Serikat. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, sistem kejam ini masih dominan di Indonesia dengan lebih dari 260 juta ayam petelur. Di dalam kerangkeng kandang baterai sempit, setiap ayam cuma memiliki ruang gerak kurang dari selembar kertas A4. Saking sempitnya, sistem ini tidak memungkinkan ayam melakukan hampir semua perilaku alaminya. “Karya-karya seni jalanan berupa mural, poster, wheatpaste, stensil, dan graffiti di Indonesia sudah banyak menyoroti isu-isu politik, sosial, dan kemanusiaan. Tapi street art sayangnya jarang menyuarakan ketidakadilan terhadap hewan, termasuk hewan yang dieksploitasi di industri peternakan,” tutur Xgo dari Serikat Mural Surabaya dalam keterangan AFJ, Jumat. “Kekejaman kandang baterai masih merupakan informasi baru. Kampanye yang digagas AFJ membuka mata kami tentang penderitaan mereka,” kata Ruru, perwakilan seniman mural di kota Palembang. “Melalui mural ini kami berharap masyarakat teredukasi tentang apa yang dikonsumsi dan kepedulian akan kesejahteraan hewan,” lanjut Ruru. Elly Mangunsong, Koordinator Corporate Outreach AFJ mengatakan senang dengan keterlibatan para seniman terhadap kampanye untuk mengakhiri sistem kandang baterai. Dia berharap kampanye kreatif seni jalanan dapat menarik dukungan masyarakat untuk turut mendesak perusahaan pangan beralih menggunakan telur dari peternakan bebas kandang baterai yang menerapkan standar kesejahteraan hewan. Dia katakana, akhir tahun 2021, Yum! Brands dan Focus Brands yang menaungi berbagai merek perusahaan makanan cepat saji menyatakan komitmen mengakhiri penggunaan telur dari ayam kandang baterai pada seluruh rantai pasokan globalnya. Komitmen dibuat setelah kampanye oleh Open Wing Alliance, koalisi organisasi-organisasi perlindungan hewan di seluruh dunia termasuk AFJ. Keberhasilan ini berkata dukungan publik sebagai konsumen peduli. Kebijakan meninggalkan sistem kandang baterai juga diumumkan berbagai sektor bisnis makanan lokal yang berbasis di Yogyakarta, yaitu Chocolate Monggo, Mediterranea Restaurant, Kebun Roti Artisan Bakery, ViaVia Artisan Bakery, restoran Yabbiekayu dan Bumi Langit, serta Blue Steps Villa & Resto setelah dialog dengan AFJ. Dalam studi komprehensif terkait keamanan pangan yang pernah dilakukan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (European Food Safety Authority/EFSA) mengenai perbandingan kontaminasi salmonella di sistem kandang baterai vs bebas kandang baterai, disimpulkan bahwa kontaminasi salmonella pada sistem kandang baterai lebih tinggi. “Sistem peternakan intensif untuk produksi telur semacam ini selain tidak memperhatikan kesejahteraan hewan, juga berisiko merugikan kesehatan. Sudah saatnya kita mengakui fakta tersebut dan menerapkan kebijakan yang melindungi hewan dari kekejaman ekstrem,” pungkas Elly. [tar]
Berita Terkait