BLU Masih Mampu Tunjukan Kinerja Positif di Tengah Gempuran Pandemi dan Ekonomi Global

wisnu
wisnu
Diperbarui 30 Maret 2022 12:37 WIB
Jakarta, MI - Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto mengatakan, pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) mencapai Rp126,02 triliun atau tumbuh 80,85 persen (yoy) pada 2021 ditengah gempuran pandemi Covid-19. Pendapatan Rp126,02 triliun ini lebih besar 214 persen dari target yang telah ditetapkan yakni sebesar Rp58,79 triliun. Sehingga berkontribusi 27,5 persen dari total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19 ini. “Di tengah gelombang kedua pandemi dan kondisi ekonomi global yang tidak tentu, BLU masih mampu menunjukkan kinerja positif, ” katanya dalam Rapat Koordinasi BLU 2022 yang dipantau, Rabu (30/3). Baca juga: Ungkap Penyebab Ekonomi Daerah Drop Akibat Pandemi, Menkeu: Pemda Hanya Bergantung ke Pusat Saat ini terdapat 248 BLU di Indonesia meliputi 107 BLU bidang kesehatan, 105 BLU bidang pendidikan, sembilan BLU bidang pengelola dana, enam BLU pengelola kawasan dan 21 BLU bidang barang atau jasa lainnya. Keseluruhan BLU tersebut, kata dia mengelola aset mencapai Rp1.170 triliun dengan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 235 ribu. Sejauh ini, kata dia, BLU juga telah mampu mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat yakni ditunjukkan dengan kontribusi layanan yang available, afordable dan sustainable. Sebagai contoh pada BLU kesehatan, jumlah rumah sakit BLU hanya 3,06 persen dari total rumah sakit di Indonesia namun mampu berkontribusi sebesar 15,4 persen dari seluruh pelayanan rumah sakit di Indonesia. Di masa pandemi, sebanyak 82 rumah sakit BLU merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 dan empat rumah sakit BLU menjadi rumah sakit khusus Covid-19 yang telah didukung dengan teknologi informasi. Pada BLU pendidikan, jumlah perguruan tinggi BLU hanya 2,96 persen dari seluruh jumlah perguruan tinggi di Indonesia namun mampu mendidik 25,45 persen mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Di masa pandemi, peran BLU pendidikan telah menerapkan kebijakan kuliah daring serta adanya relaksasi tarif pendidikan mencapai Rp496 miliar bahkan sebanyak 14 BLU Poltekes juga mengirim 2.357 relawan kepada 36 fasilitas kesehatan Covid-19. Hadiyanto mengingatkan tantangan tidak lebih mudah pada tahun ini karena pandemi masih terus membayangi kondisi ekonomi global dan nasional pun masih dalam tahap pemulihan. Sebab itu, tuntutan BLU sebagai agen pemerintah diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya BLU untuk berkontribusi dalam mendorong ekonomi nasional dapat dilakukan antara lain melalui extra effort dan berinovasi untuk penanganan pandemi serta melakukan pengembangan layanan dengan creative financing. Kemudian menjadi link and match dengan kebutuhan industri, mengoptimalisasi aset BLU serta mengintensifkan upaya digitalisasi layanan seperti economic sharing, virtual account, market place dan QRIS.

Topik:

kemenkeu BLU