Puluhan Anak di Afrika Meninggal Diduga Toksisitas dari Sirup Paracetamol

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 18 September 2022 23:17 WIB
Jakarta, MI - Aliansi Perlindungan Anak (CPA) di Gambia, Afrika Barat menerima laporan kematian kasus anak lebih dari 40 orang terkait dugaan toksisitas dari sirup paracetamol. Selain itu, 60 kasus anak dilaporkan mengalami gagal ginjal akut. "Aliansi Perlindungan Anak telah menerima dengan keprihatinan serius kematian lebih dari empat puluh anak, dan enam puluh lainnya terkena Cedera Ginjal Akut (AKI), sebagai akibat dari kemungkinan penyebab E coli dan toksisitas dari sirup parasetamol," kata CPA dalam pernyataannya, baru-baru ini, dikutip dari media lokal The Point, Minggu (18/9). Menanggapi kasus tersebut, Badan Pengawas Obat (MCA) mendesak semua importir, grosir, distributor, dan pengecer untuk menghentikan sementara distribusi semua merek sirup paracetamol. Ini dilakukan sambil menunggu hasil penyelidikan. MCA mengirim beberapa sampel sirup paracetamol ke laboratorium terakreditasi di luar negeri. Ini dilakukan untuk analisis kontrol kualitas yang mendesak. Meski begitu, Kemenkes setempat belakangan menyoroti kemungkinan lain di balik penyebab puluhan anak meninggal yakni infeksi bakteri E coli akibat banjir besar. Sementara itu, pejabar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kematian puluhan anak di Afrika Barat ini kecil kemungkinan berkaitan dengan paracetamol. Diduga kemungkinan penyebab kematian ini berkaitan dengan sumber infeksi, seperti air yang tercemar. Meski begitu, kasus ini tetap memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Tak sedikit dari puluhan anak yang meninggal teridentifikasi mengalami gagal ginjal. Gejala yang dikeluhkan yakni: -Demam -Kesulitan buang air kecil -Muntah yang dengan cepat memicu gagal ginjal.