Gelar Dialog, KPMM Bahas Pembangunan Daerah dan Pemilu 2024

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 November 2023 23:16 WIB
KPMM menggelar dialog "Peran Pemuda dalam Pembangunan Menuju Pemilu 2024" (Foto: Dok MI)
KPMM menggelar dialog "Peran Pemuda dalam Pembangunan Menuju Pemilu 2024" (Foto: Dok MI)

Kendari, MI - Kesatuan Pemuda Mahasiswa Maperaha (KPMM) Muna Barat menggelar kegiatan dialog di salah satu warkop di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan tema "Peran Pemuda dalam Pembangunan Menuju Pemilu 2024", Selasa (14/11).

Kegiatan tersebut dihadiri tiga narasumber serta tamu undangan dengan berbagai lintas organisasi mahasiswa dan kepemudaan yang ada di beberapa daerah khususnya di Muna Barat.

Dalam sambutannya Ketua KPMM, Faisal mengatakan kegiatan ini sebagai upaya merefleksi kembali peran dan posisi pemuda di momentum pemilu dan pesta demokrasi tahun 2024. Apa lagi pemuda adalah aset penting yang sangat strategis serta bisa memberikan perubahan nyata di tengah masyarakat, bangsa dan negara.

Sementara Ketua KPM Muna Barat, La Ode Zulfajar membeberkan tentang peran penting yang harus di lakukan oleh generasi khususnya pemuda dan mahasiswa untuk memberikan perubahan yang kongkret di tengah masyarakat.

Ia juga mengatakan, potensi yang ada di daerah khususnya di Muna Barat harus kita kelola lebih merasa dan maksimal, di sektor perikanan, pariwisata, pertanian, perkebunan dan lainnya harus di perhatikan secara serius agar bisa menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam kesempatan itu pula, Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari, Rasmin Jaya, mengatakan sirkulasi pergantian kepemimpinan nasional dan elektoral semakin terasa, dimana peran generasi muda khususnya mahasiswa harus berpartisipasi aktif dalam dinamika politik yang ada, memberikan pendidikan politik dan penyadaran kepada masyarakat tentang kepemimpinan yang ideal itu, bisa memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat.

"Tentu kita sebagai generasi muda harus betul-betul mengawal pemilu dan pesta demokrasi tahun 2024 ini yang demokratis, subtansial dan berkualitas. Tak hanya itu, kita juga harus menggabungkan politik gagasan kepada pada calon dan kandidat yang betul-betul punya niatan untuk membangun daerah," tegasnya.

Tentu posisi pemuda menjadi penting, apa lagi menghadapi bonus demografi tahun 2030 dan Indonesia emas tahun 2045 sehingga harus betul-betul mempersiapkan diri untuk menjemput peluang tersebut.

Sementara, narasumber terakhir Muhamad Nur Fajar Maga mengatakan momentum kali ini yak bisa di lewatkan begitu saja. Pemuda harus menjadi bagian dari pengambil kebijakan baik di legislatif, eksekutif dan yudikatif.

"Harapan kita, pemuda jangan apatis terhadap politik, karena salah satu untuk melupakan perubahan besar dan bisa memberikan kesejahteraan masyarakat adalah dari kebijakan politik itu sendiri," tandasnya.