Tiga Capres Adu Strategi Atasi Konflik Papua

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 12 Desember 2023 23:30 WIB
Tiga calon presiden (capres) yakni Anies Baswedan (kanan), Prabowo Subianto (tengah) dan Ganjar Pranowo (kiri) adu strategi atasi konflik Papua (Foto: MI/Dhanis)
Tiga calon presiden (capres) yakni Anies Baswedan (kanan), Prabowo Subianto (tengah) dan Ganjar Pranowo (kiri) adu strategi atasi konflik Papua (Foto: MI/Dhanis)
Jakarta, MI - Tema debat perdana pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang menjadi porsi capres meliputi pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. Berlangsung di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (12/12) malam.

Capres yang berdebat yaitu Anies Baswedan (nomor urut 1), Prabowo Subianto (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo (nomor urut 3). Debat ini dimulai sekitar pukul 19.30 WIB. Untuk pelaksanaan debat perdana, topik yang diangkat adalah masalah pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. 

Debat ini berlangsung selama 150 menit, sudah termasuk jeda iklan 30 menit. Disiarkan di sejumlah televisi nasional, termasuk saluran resmi KPU di YouTube.

Dalam arena debat itu, permasalahan yang terjadi di Papua menjadi salah satu pertanyaan yang diajukan oleh panelis.

“Beberapa tahun terakhir, trend kekuasaan meningkat di Papua. Sementara masalah keadilan dan HAM masih belum terselesaikan, sehingga konflik terus berlanjut. Pertanyaannya, apa strategi yang akan anda siapkan untuk menyelesaikan masalah HAM dan konflik di Papua secara komprehensif,” kata moderator Velerina Daniel memaparkan pertanyaan.

Pernyataan ini ditujukan kepada pasangan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. Prabowo menyebut, masalah Papua adalah separatisme dan merupakan masalah yang rumit.

“Masalah Papua adalah rumit karena disitu terjadi suatu gerakan separatisme. Dan gerakan separatisme itu sudah kita ikuti cukup lama,” kata Prabowo.

Dia menyebut adanya campur tangan asing dalam permasalahan Papua. “Kita melihat ada campur tangan asing disitu. Dan kita melihat bahwa kekuatan-kekuatan tertentu selalu ingin Indonesia disintegrasi dan pecah. Untuk itu memang masalah hak asasi manusia, menjadi sesuatu yang harus kita utamakan. Dan diantaranya juga kita harus melindungi seluruh rakyat Papua,” jelasnya.

Menteri Pertahanan ini menyebut kelompok teroris di Papua menyerang masyarakat setempat. “Karena disitu kelompok teroris sekarang itu menyerang orang-orang Papua sendiri, rakyat yang tidak berdosa, perempuan, orang tua, anak-anak kecil yang tidak bersenjata diteror oleh kelompok separatis ini,” ujarnya.

Prabowo menegaskan jika dia diberi amanah jadi presiden, ia akan menegakkan hukum dan mempercepat pembangunan ekonomi.

“Jadi rencana saya, pertama tentunya adalah menegakkan hukum. Memperkuat aparat-aparat disitu dan juga mempercepat pembangunan ekonomi. Dan presiden Joko Widodo adalah presiden di republik Indonesia yang paling banyak ke Papua."

"Kalau tidak salah beliau sampai hari ini lebih dari 19 kali ke Papua. Dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan Pak Jokowi yang paling pesat, yang paling tinggi selama sejarah Republik Indonesia. Jadi yang saya katakan, yang saya lanjutkan, kita harus membawa kemajuan ekonomi sosial yang terbaik untuk rakyat Papua. Melindungi rakyat Papua dari separatis dan teroris. Dan menjamin penegakan hak asasi manusia,” tambahnya.

Selain itu, dia mengaku setuju dengan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo soal dialog. Begitu pun dengan pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan soal keadilan. “Benar, saya setuju kita harus ada dialog. Benar, dan saya juga setuju harus. Eh tunggu dulu, aku mau jawab. Jadi benar keadilan. Benar sekali. Harus ada keadilan,” ungkapnya.

“Tetapi saya mau katakan, tidak sesederhana itu pak Anies. Ada faktor-faktor lain Pak Anies. Ada faktor geologis, ada faktor ideologi. Inilah masalahnya tidak gampang. Tapi saya sependapat, kita harus tegakkan keadilan. Kita harus dialog. Ini maslahat bangsa. Semua kekuatan harus kita rangkul,” tandasnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menyebut dialog merupakan hal yang paling penting dalam penyelesaian masalah di Papua. “Terima kasi tapi saya rasa itu tidak cukup Pak Prabowo. Karena dialog yang menurut saya menjadi sesuatu yang penting. Agar seluruh kekuatan yang ada di sana, seluruh kelompok yang ada di sana bisa duduk bersama untuk menyelesaikan itu. Itu menurut saya masalahnya. Pertanyaan saya singkat, apakah bapak sepakat dengan model dialog yang saya tawarkan itu,” ujar Gubernur Jawa Tengah ini.

Adapun capres Anies Baswedan membeberkan tiga pandangan soal Papua yakni ada yang menyebut separatisme, terorisme dan kriminal.

“Masalahnya bukan karena kekerasan. Karena ketika bicara kekerasan, di Jakarta ada tiga pandangan. Ada yang menganggap ini terorisme, ada yang menganggap ini terorisme, ada yang menganggap ini kriminal. Di kita aja di Jakarta ada perbedaan pandangan,” kata Anies.

Namun lanjut Anies, masalah Papua adalah masalah tidak adanya keadilan yang dirasakan oleh masyarakat. “Apa masalah utamanya. Masalah utamanya adalah tidak adanya keadilan di Tanah Papua. Itu masalah utama. Jadi tujuannya bukan semata-mata untuk meniadakan kekerasan. Karena damai itu bukan tiadanya kekerasan. Damai itu ada keadilan. Itu prinsip utamanya,” jelas Anies.

“Satu atas semua peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi dilakukan penyelesaian hingga tuntas. Kedua mencegah terjadinya pengulangan dengan memastikan semua yang bekerja di Papua harus memahami bahwa yang harus dihadirkan bukan tidak adanya kekerasan tapi keadilan. Ketiga, melakukan dialog dengan semua secara kost partisipatif,” pungkasnya.

Pantauan Monitorindonesia.com, debat ini diakhiri dengan saling bersalaman dan berangkulan para capres. Ganjar Pranowo tampak menyalami dan berpelukan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. 

Kemudian Ganjar menyalami dan berpeluang dengan capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Anies terlihat menyalami Prabowo. (Wan)