Pemerintah Perketat Karantina Pelaku Perjalanan dari Luar Negeri

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 27 Desember 2021 09:03 WIB
Jakarta, Monitorindonesia.com - Pemerintah akan meningkatkan surveilans untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19 varian Omicron. Salah satu caranya adalah memperketat karantina pelaku perjalanan dari luar negeri. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, upaya memperketat karantina ini untuk melindungi rakyat Indonesia dari penularan Omicron. “Kalau teman-teman tanya, wah menyulitkan, memang menyulitkan, tetapi hanya untuk puluhan ribu rakyat kita yang relatif mampu dan kemarin jalan-jalan ke luar negeri. Tetapi harus melindungi 270 juta rakyat yang sekarang kondisi baik,” kata Budi konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/12/2021) Dia berharap masyarakat untuk memahami kebijakan pemerintah terkait proses karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri bagi warga negara Indonesia (WNI) akan diperketat. Saat ini, tercatat ada 46 kasus Omicron di Indonesia. Budi menyebut, 98 persen dari total kasus tersebut terjadi akibat warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri. Pemerintah juga menyebarkan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan teknologi baru. Alat tes PCR ini mampu melihat materi Omicron. "Kita sudah sebarkan di seluruh pintu-pintu masuk dari luar negeri sehingga kita bisa lebih cepat mengidentifikasi Omicron menggunakan tes PCR yang cuma 4 sampai 6 jam dibandingkan dengan tes genome sequencing yang antara 3 sampai 5 hari," katanya. Pemerintah akan menyebarkan mesin genome sequencing ke seluruh pulau di Indonesia. Budi menyebut, 15 mesin genome sequencing baru akan tiba di Tanah Air pada awal 2022. "Akan kita sebarkan ke seluruh pulau-pulau Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, agar tes genome sequencing ini menjadi lebih cepat dan jaringannya menjadi lebih kuat, tidak hanya di Jawa saja," ujarnya. Hingga hari ini tercatat ada 46 kasus Covid-19 varian omicron yang terdeteksi di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sebagian besar pasien tersebut merupakan masyarakat yang baru kembali dari luar negeri. "Hampir seluruhnya adalah pelaku perjalanan luar negeri yang berasal dari berbagai negara," kata Luhut, Senin (27/12/2021).[man]