PBB Sebut Jutaan Warga Afghanistan Berada di Ambang Kematian
![Nicolas](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Nicolas
Diperbarui
14 Januari 2022 15:07 WIB
![PBB Sebut Jutaan Warga Afghanistan Berada di Ambang Kematian](https://monitorindonesia.com/2021/08/1000x-1.jpg)
Monitorindonesia.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan bahwa jutaan warga Afghanistan berada di ambang kematian dan mendesak masyarakat internasional untuk mendanai bantuan kemanusiaan senilai US$5 miliar selain mencairkan aset Afghanistan dan memulai sistem perbankannya untuk mencegah keruntuhan ekonomi dan sosial.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan kepada wartawan bahwa "suhu beku dan aset beku adalah kombinasi yang mematikan bagi warga Afghanistan. Selain itu, aturan dan kondisi yang mencegah uang digunakan untuk menyelamatkan nyawa dan ekonomi harus dihentikan dalam keadaan darurat ini," ujarnya seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (14/1/2022).
Ekonomi Afghanistan yang bergantung pada bantuan sudah terperosok ketika Taliban merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus di tengah kekacauan keberangkatan pasukan AS dan NATO setelah 20 tahun.
Komunitas internasional membekukan aset Afghanistan di luar negeri dan menghentikan dukungan ekonomi. Mereka tidak mau bekerja dengan Taliban mengingat reputasi mereka selama pemerintahan 1996-2001 dan penolakan untuk mendidik anak perempuan dan mengizinkan perempuan bekerja.
PBB menyatakan 8,7 juta warga Afghanistan berada di ambang kelaparan dan Guterres mengatakan sangat penting untuk segera menyuntikkan likuiditas ke dalam ekonomi Afghanistan "dan menghindari kehancuran yang akan menyebabkan kemiskinan, kelaparan dan kemelaratan bagi jutaan orang".
“Sangat penting untuk menghindari kehancuran karena dengan situasi saat ini Anda melihat warga Afghanistan di ambang kematian,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa AS memiliki "peran yang sangat penting untuk dimainkan karena sebagian besar sistem keuangan di dunia beroperasi dalam dolar" dan AS telah membekukan US$7 miliar dalam bentuk cadangan devisa Afghanistan, terutama yang disimpan di AS.
Kepala bidang kemanusiaan PBB Martin Griffiths dan Peter Maurer, presiden Komite Internasional Palang Merah, dijadwalkan mengadakan pertemuan virtual hari ini dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Guterres mengatakan salah satu alasan pertemuan itu adalah untuk menciptakan “mekanisme yang memungkinkan suntikan dana yang efektif ke dalam ekonomi Afghanistan dan menciptakan kondisi agar sistem keuangan di Afghanistan dapat beroperasi di tingkat lokal.
Sekjen PBB mengatakan pendanaan internasional harus diizinkan untuk membayar gaji dokter, pekerja sanitasi, insinyur listrik dan pegawai negeri sipil lainnya, serta membantu lembaga-lembaga Afghanistan memberikan perawatan kesehatan, pendidikan dan layanan penting lainnya.
Bulan lalu, Bank Dunia mentransfer US$280 juta dari dana perwalian rekonstruksi yang dikelolanya untuk Afghanistan ke UNICEF dan Program Pangan Dunia PBB untuk operasi mereka di negara itu, kata Guterres.
“Saya berharap sumber dana yang tersisa, lebih dari US$1,2 miliar, akan tersedia untuk membantu rakyat Afghanistan bertahan hidup di musim dingin,” katanya.[Yohana]
Berita Sebelumnya
Berita Terkait
Politik
![Fraksi PKS: Tidak Ada Alasan Lagi Bagi PBB untuk Tidak Menindak Israel Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/ketua-fraksi-partai-keadilan-sejahtera-pks-dpr-ri-jazuli-juwaini-foto-midhanis.webp)
Fraksi PKS: Tidak Ada Alasan Lagi Bagi PBB untuk Tidak Menindak Israel
22 Juli 2024 14:15 WIB
Global
![Kutuk Serangan Israel di Zona Kemanusiaan Gaza, PBB: Perang Harus Diakhiri! Suasana rapat PBB (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/suasana-rapat-pbb.webp)
Kutuk Serangan Israel di Zona Kemanusiaan Gaza, PBB: Perang Harus Diakhiri!
15 Juli 2024 12:34 WIB
Metropolitan
![Pembebasan 100 Persen PBB-P2 untuk NJOP sampai dengan Rp 2 Miliar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta Lusiana Herawati memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/11/2023) (Foto: Dok MI/Ant)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kepala-badan-pendapatan-daerah-bapenda-dki-jakarta-lusiana-herawati-memberikan-keterangan-kepada-wartawan-di-jakarta-rabu-8112023.webp)
Pembebasan 100 Persen PBB-P2 untuk NJOP sampai dengan Rp 2 Miliar
20 Juni 2024 12:35 WIB