Temukan Fakta Baru, Densus 88 Sebut Puluhan Anak di Bawah Umur yang Baiat ke NII dari Sumbar

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 15 April 2022 22:46 WIB
Jakarta, MI - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri menemukan fakta baru terkait 77 anak usia 13 tahun yang dicuci otak dan baiat ke Negara Islam Indonesia (NII). Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, puluhan anak yang baiat ke NII Berasal dari Sumatera Barat (Sumbar). "Anak-anak tersebut semuanya dari Sumbar," kata Aswin kepada wartawan, Jumat (15/4). Lebih lanjut, Aswin menerangkan metode cuci otak yang dilakukan terhadap 77 anak itu telah berlangsung sejak lama. Kendati begitu, ia tidak menjelaskan secara rinci kapan dimulainya metode tersebut. "Metode ini sudah berlangsung lama karena di antara para tersangka ada yang telah bergabung sejak masih kecil," jelasnya. Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri meringkus lima tersangka teroris yang merupakan jaringan NII di Tangerang Selatan pada Minggu (3/4). Kemudian pada Jumat (25/3) Densus 88 kembali menangkap 16 tersangka terorisme di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) yang merupakan kelompok jaringan NII. Dalam pendalamannya, Densus 88 kemudian menemukan 77 anak di bawah 13 tahun yang dicuci otak dan dibaiat kepada kelompok jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Proses perekrutan anggota NII digelar secara terstruktur, khususnya bagi yang akan diangkat menjadi pengurus atau pejabat. Tidak hanya itu, perekrutan anggota NII juga dilakukan tanpa memandang jenis kelamin dan batas usia. (La Aswan)