Ukraina Banjirkan Desa Demydiv Blokir Militer Rusia Masuk Kiev

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 29 Mei 2022 11:11 WIB
London, MI - Sekitar 50 rumah di desa Demydiv sebagian terendam beberapa bulan setelah bendungan dihancurkan dan daerah itu dibanjiri untuk menghentikan pasukan Rusia maju ke ibu kota Ukraina, Kiev, kata gubernur regional Oleksiy Kuleba pada Sabtu (28/5) malam. Militer Ukraina meledakkan bendungan di sungai Irpin pada Februari, mengirimkan air yang meluap ke desa dan ribuan hektar di sekitarnya, membanjiri rumah dan ladang, tapi mencegah tank Rusia mencapai ibu kota. “Saat ini, sekitar 50 rumah di desa Demydiv masih terendam banjir,” tulis Kuleba dalam unggahan di aplikasi pesan Telegram. "Orang-orang memahami situasinya. Kami, pada gilirannya, melakukan segala upaya untuk menyelesaikan masalah ini." Desa itu, yang punya sejarah seribu tahun ke belakang, telah dievakuasi sebagian setelah dimulainya invasi, media lokal melaporkan, tapi beberapa penduduk telah kembali sejak Moskow mengalihkan ofensifnya ke Ukraina timur. Selama akhir pekan, pasukan Rusia menghantam kota-kota timur dalam apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Kiev dan negara-negara Barat menganggap alasan ini sebagai dalih palsu untuk perampasan tanah. Terima Rudal Harpoon Ukraina mulai menerima rudal antikapal Harpoon dari Denmark dan meriam howitzer dari Amerika Serikat, kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov pada Sabtu. Dia mengatakan kiriman itu akan memperkuat pasukan Ukraina melawan invasi Rusia. "Pertahanan pesisir negara kami tidak hanya akan diperkuat oleh rudal Harpoon, rudal itu akan digunakan oleh tim terlatih Ukraina," tulis Reznikov di akun Facebook miliknya. Menurut dia, rudal Harpoon akan dioperasikan bersama rudal Neptune Ukraina untuk mempertahankan wilayah pesisir negara tersebut, termasuk pelabuhan selatan Odesa. Usai meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia memberlakukan blokade laut di pelabuhan Ukraina. Akibatnya, ekspor biji-bijian penting terhambat. Moskow juga memanfaatkan armada Laut Hitam mereka untuk melakukan serangan rudal terhadap Ukraina, yang sejak itu mulai menerima bantuan militer dari Barat. Reznikov mengatakan pasokan rudal Harpoon merupakan hasil kerja sama sejumlah negara. Dia menyebut pengiriman dari Denmark itu "berkat partisipasi teman-teman Inggris kami." Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Senin mengatakan bahwa Denmark akan menyediakan sebuah peluncur Harpoon dan rudal untuk Ukraina. Menurut Menhan Rusia, Ukraina juga mendapat berbagai artileri berat seperti meriam howitzer M109 buatan AS yang memungkinkan militer Ukraina menyerang target dari jarak yang lebih jauh. Bulan lalu pejabat senior pertahanan AS menuturkan bahwa militer AS mulai melatih sejumlah kecil pasukan Ukraina dengan menggunakan artileri howitzer dan latihan itu digelar di luar Ukraina. Ukraina mengaku ingin mengamankan pengiriman peluncur roket ganda (MLRS) jarak jauh M270 buatan AS dan menggunakannya untuk mengusir pasukan Rusia di wilayah timur mereka. Harpoon adalah rudal antikapal yang dapat beroperasi di segala cuaca dan menggunakan pelacak radar aktif serta mampu terbang tepat di atas air untuk menghindari cegatan. Rudal itu dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat atau artileri pesisir. Rusia mengeklaim pasukannya sedang melakukan operasi khusus untuk mengurangi kemampuan militer Ukraina dan menyingkirkan nasionalis radikal anti-Rusia. Ukraina beserta sekutu menyebut klaim Rusia itu sebagai dalih palsu untuk menggempur Ukraina pada 24 Februari.   #banjir #banjir Sumber: Reuters / Antara