Kemenlu RI Kutuk Keras Politikus India Penghina Nabi Muhammad

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 Juni 2022 12:00 WIB
Jakarta, MI - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia merilis pernyataan terkait penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dua politisi India. Kutukan keras Kemenlu RI ini disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta. “Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India,” sebut pernyataan Kemenlu dalam akun Twitter, dikutip pada Selasa (7/6). “Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta,” imbuh pernyataan pihak kementerian luar negeri. Menurut Hindustan Times, juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma, dan pemimpin partai lainnya, Naveen Kumar Jindal, mengeluarkan pernyataan tidak sopan tentang Nabi Muhammad. Setelah dunia mengecam pernyataan itu, partai berusaha membuat jarak dari perkataan yang dibuat pemimpinnya. Partai yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi itu mengumumkan sanksi terhadap keduanya. Nupur Sharma sekarang diskors setelah membuat pernyataan menghina Nabi dan istrinya, Aisyah, dalam debat TV. Sementara Juru Bicara BJP lainnya, Naveen Kumal Jindal, dikeluarkan dari partai sayap kanan atas komentar yang dia buat. BJP menjauhkan diri dari pernyataan mereka, mengatakan telah menangguhkan Sharma dan mengusir Jindal. Menanggapi desakan "permintaan maaf publik" Doha, India mengatakan pernyataan tentang Nabi Muhammad dibuat oleh "elemen pinggiran" dan bahwa itu tidak mencerminkan pandangan pemerintah. Tasleem Rehmani, Presiden Dewan Politik Muslim India, menyebut penangguhan juru bicara BJP sebagai "sebuah drama." "Usir dia secara permanen dan kirim dia ke Penjara. Tidak ada yang bisa diterima," kata Rehmani. Sementara Niyaz Farooqui, Sekretaris Jamiat Ulema-e-Hind, organisasi sosial-keagamaan Muslim terbesar di India, mendesak pemerintah India untuk mengambil tindakan hukum atas pernyataan yang menghina itu. "Kami telah meminta Pemerintah India untuk mengambil tindakan hukum, menangkap mereka dan menghukum mereka, baru setelah itu akan dianggap tindakan yang benar telah diambil,” tegasnya. Pernyataan pejabat BJP juga memicu tren Twitter di dunia Arab, yang menyerukan boikot terhadap semua produk India. Diketahui, Politisi India, Nupur Sharma viral dan menjadi perbincangan dunia setelah menghina Nabi Muhammad SAW beberapa waktu lalu. Dia mengeluarkan sebuah pernyataan yang diduga menghina Nabi Muhammad SAW dalam sebuah forum publik di televisi. Bharatiya Janata Party (BJP) yang merupakan partai terbesar di India itu kini dikecam oleh umat Muslim dunia. Politisi dari partai berkuasa di India itu membuat pernyataan kontroversial yang dianggap oleh beberapa orang sebagai penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW. Pernyataannya itu keluar dalam perdebatan mengenai perselisihan yang sedang berlangsung terkait sebuah masjid di kota Varanasi, Uttar Pradesh, India. Nupur Sharma hadir dalam sebuah perdebatan yang ditayangkan oleh televisi nasional mengenai masjid tua yang sudah berusia berabad-abad tersebut. Masjid itu dibangun oleh kaisar Mughal Aurangzeb, namun diduga didirikan di lokasi kuil Hindu yang dihancurkan, sehingga kini menjadi perselisihan. Dalam diskusi yang disiarkan Times Now pada Kamis 26 Mei 2022 waktu setempat, Nupur Sharma mengeluarkan pernyataan yang menyinggung Nabi Muhammad SAW. "Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan lalu berhubungan seks dengannya di usia sembilan tahun," singgung Nupur Sharma dikutip dari Sputnik. Tidak hanya itu saja, Nupur Sharma dilaporkan juga telah mengolok-olok kitab suci umat Islam, Al Quran selama debat. Pernyataan itu langsung membuat heboh umat Muslim di seluruh dunia. Negara-negara Islam pun telah memberikan reaksi terkait dengan penghinaan tersebut. Merespons hal ini, Arab Saudi dan Bahrain bersama Iran, Qatar, dan Kuwait pun memanggil Duta Besar India di negara masing-masing dalam 24 jam terakhir terkait hal tersebut. Mereka mengecam pernyataan menghujat yang disampaikan oleh Nupur Sharma, di mana dia merupakan juru bicara partai BJP yang berkuasa di India saat ini. Bahkan, Pemerintah Arab Saudi menggambarkan komentar Nupur Sharma sebagai "menghina" dan menyerukan "penghormatan terhadap kepercayaan dan agama". Sementara itu, Nupur Sharma telah memberikan klarifikasi sebagai tanggapan atas kemarahan umat Muslim. Namun, jawabannya seperti hanya pembelaan diri. Nupur Sharma mengklarifikasi bahwa dia membuat pernyataan seperti itu sebagai tanggapan atas komentar "menghina" yang dibuat tentang "Mahadev" (Dewa Siwa). Meski begitu, dia membantah telah bermaksud "untuk menyakiti perasaan keagamaan siapa pun". Nupur Sharma mengatakan ingin menarik pernyataannya tanpa syarat. Namun, Partai BJP yang saat ini sedang berkuasa di India sudah lebih dulu mengambil tindakan dengan menjatuhkan pemecatan pada hari Minggu lalu. Tetapi tak dijelaskan secara detail, apa Nupur Sharma dipecat dari keanggotaan partai tersebut, atau diberhentikan dari jabatan sebagai juru bicara partai. [Ode]
Berita Terkait