Shanghai Kembali Terapkan Lockdown untuk Pengujian Covid Massal

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 10 Juni 2022 17:30 WIB
Jakarta, MI - Pusat komersial China di Shanghai akan menerapkan lockdown jutaan orang untuk pengujian massal Covid-19 akhir pekan ini, hanya 10 hari setelah mencabut lockdown dua bulan yang meresahkan penduduk dan meningkatkan kekhawatiran tentang dampak bisnis. Shanghai, fokus untuk menghentikan wabah yang lebih luas setelah menemukan beberapa kasus dalam komunitas, termasuk cluster yang ditelusuri ke salon kecantikan, pihak berwenang telah memerintahkan pengujian PCR untuk semua penduduk di 14 dari 16 distrik Shanghai selama akhir pekan. Lima distrik mengatakan warga tidak akan diizinkan meninggalkan rumah mereka saat pengujian dilakukan. Pemberitahuan yang dikeluarkan oleh distrik Changning menggambarkan persyaratan tinggal di rumah sebagai "manajemen tertutup" dari komunitas yang dijadikan sampel. Ketakutan terbaru memicu serbuan ke toko-toko dan platform online untuk membeli makanan, karena pengguna Weibo seperti Twitter di China menyatakan ketakutan mereka dapat di lockdown lebih lama, karena baru mulai kembali bekerja setelah lockdown terakhir dicabut, 1 Juni. Beberapa daerah tetap tertutup atau dengan cepat kembali lockdown karena infeksi dan kontak dekat mereka. "Kompleks perumahan di sebelah tambang telah di lockdown," kata Zhang Jian, seorang agen real estat berusia 34 tahun. "Jika ada tes massal dan ada kasus positif lain di kompleks itu, itu akan berdampak serius pada kehidupan kita." Sementara tingkat infeksi China rendah menurut standar global, Presiden Xi Jinping telah menggandakan kebijakan nol-Covid yang menurut pihak berwenang diperlukan untuk melindungi orang tua dan sistem medis, bahkan ketika negara-negara lain mencoba untuk hidup dengan virus. China melaporkan 151 kasus virus corona baru untuk 9 Juni, di mana 45 di antaranya bergejala dan 106 tidak menunjukkan gejala, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada hari Jumat. Putaran pengujian massal terbaru datang di atas persyaratan pengujian yang sudah berat yang diperkenalkan Shanghai untuk 25 juta penduduknya setelah melonggarkan lockdown sebelumnya. Penduduk harus membuktikan bahwa mereka telah diuji dalam 72 jam terakhir untuk memasuki area seperti mal dan kantor atau bahkan untuk menggunakan kereta bawah tanah dan bus. Banyak yang menjadi frustrasi dengan prospek antrian berjam-jam untuk diuji. Sementara itu, Beijing pada Kamis menutup tempat hiburan dan internet di dua distrik terbesar di ibu kota setelah melacak kasus ke beberapa bar. #Shanghai