Negara NATO Kirim Bantuan Pertahanan Udara Canggih ke Ukraina

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 13 Oktober 2022 06:17 WIB
Jakarta, MI - Sekutu pimpinan NATO di Ukraina mengumumkan pengiriman berbagai senjata pertahanan udara canggih ke Kyiv setelah serentetan serangan rudal Rusia. Persenjataan yang dijanjikan oleh Kanada, Prancis dan Belanda termasuk jenis rudal dan radar. AS sebelumnya juga menjanjikan bantuan serupa. Sedangkan satu sistem teknologi tinggi dari Jerman sudah tiba di Ukraina. Janji bantuan itu disepakati saat sekutu Ukraina dari 50 negara itu bertemu di markas besar NATO di Brussels. Kyiv memuji KTT itu sebagai sesuatu yang "bersejarah". Ukraina menyatakan Rusia menembakkan lebih dari 100 rudal dan menggunakan belasan pesawat tak berawak (drone) pada Senin dan Selasa. Serangan itu menghantam infrastruktur energi dan target non-militer lainnya. Setidaknya 19 orang tewas pada hari pertama serangan. Serangan itu juga mengakibatkan pemadaman listrik yang meluas dan gangguan pasokan air di sejumlah kota Ukraina. Pihak berwenang di ibukota Kyiv terpaksa menjalani penjatahan listrik ssperti dikutip BBC.com, Kamis (13/10). Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas serangan hari Sabtu di jembatan utama yang menghubungkan Rusia dan Krimea. Krimea merupakan sebuah semenanjung di selatan Ukraina yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014. Rusia menyatakan ledakan hari Sabtu diorganisir oleh badan intelijen Ukraina, mekipun klaim itu dibantah oleh Kyiv. Semengara itu, berbicara setelah pertemuan Brussels pada hari Rabu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pihaknya akan memastikan bahwa Ukraina memiliki apa yang diperlukan untuk menjadikan serangan efektif. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancisis akan memasok sistem pertahanan udara ke Ukraina. Dalam sebuah wawancara dengan televisi France 2, dia tidak merinci sistem mana yang akan dikirim. Tapi dia mengatakan fungsi utama sistem itu adalah melindungi penduduk dari drone. Sedangkan Belanda menyatakan akan mengirimkan rudal pertahanan udara senilai €15 juta (US$14,5 juta). Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren mengatakan serangan Rusia "hanya dapat dilawan dengan dukungan tak henti-hentinya untuk Ukraina dan rakyatnya". [John Oktaveri]