Mahasiswa Harus Menjadi Garda Terdepan dalam Revolusi Pemikiran di Era Pandemi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Oktober 2021 12:45 WIB
Monitorindonesia.com - Kaum terdidik dan mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam revolusi pemikiran yang menyentuh akar persoalan fundamental yang dihadapi bangsa ini terkait pandemi Covid-19. Ini disampaikan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat menghadiri secara virtual Kongres DEMA Fakultas Syariah se-Indonesia, di Jakarta, Kamis (28/10/2021). “Mahasiswa harus berpikir global, namun tetap membumikan karakter kebangsaan Indonesia dengan tetap berpegang teguh kepada cita-cita luhur para pendiri bangsa sebagai landasan kerangka berfikir,” ujar LaNyalla. Menurutnya, dalam situasi krisis akibat covid, pemikiran mahasiswa diperlukan. “Pada saat sidang bersama DPD dan DPR tanggal 16 Agustus lalu, saya sampaikan di hadapan Presiden dan Wakil Presiden, bahwa pandemi juga membawa hikmah, yaitu mengetahui kelemahan-kelemahan fundamental, yang selama ini belum terungkap. Hikmah itu menjadi titik awal pekerjaan besar bangsa ini ke depan, termasuk perlunya keterlibatan generasi muda,” katanya. “Pandemi membuka fakta sektor kesehatan sangat rapuh. RS kolaps, nakes berguguran, fasilitas kesehatan dan alat medis kurang, juga kualitas kesehatan masyarakat ketahuan banyak komorbid. Kita jadi tahu alat kesehatan kita didominasi produk impor,” ungkap dia. Di sektor pendidikan, lanjutnya, kualitas pembelajaran diuji dengan pola baru daring. “Pandemi juga membuka fakta kesulitan menjangkau masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial karena database penerima belum akurat,” paparnya. Ketahanan ekonomi juga sangat rentan, mulai skala UKM hingga menengah besar. UMKM mengandalkan transaksi langsung di pasar merasakan dampak pembatasan sosial. Sementara marketplace melalui sejumlah unicorn lebih banyak diisi barang impor dan anak bangsa hanya menjadi dropshipper atau penjual saja. “Berbagai hikmah tersebut harus kita jawab dengan revolusi pemikiran,” tegas LaNyalla di acara bertajuk “Peran Generasi Muda Mewujudkan Revolusi Pemikiran di Era Pandemi Covid-19” itu. Apalagi Indonesia akan menghadapi era Bonus Demografi, puncaknya di tahun 2045. Jumlah penduduk usia produktif yang mendominasi hingga 70 persen dari populasi. Sehingga dibutuhkan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap penduduk usia produktif tersebut. “Itulah yang harus disiapkan, termasuk oleh perguruan tinggi. UIN menjadi instrumen penting menghadapi perubahan global sekaligus jembatan komunikasi dan hubungan antarnegara Islam di dunia,” ucapnya. (zan)