BUMD Merugi di Tengah Pandemi, Begini Saran DPRD DKI

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 22 Agustus 2021 16:00 WIB
Monitoriindonesia.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI unuk meningkat kinerja di saat kasus Covid-19 tengah melandai. Menurut Abdul Aziz, Jakarta sudah dinyayakan keluar dari zona merah, seharusnya menjadi kesempatan bagi BUMD untuk pemulihan ekonomi. “Kami berharap BUMD milik pemerintah bisa melakukan inovasi dan terobosan,” kata Abdul Aziz dalam keterangannya, Minggu (22/8/2021). Politisi PKS tersebut menuturkan, di masa Pandemi saat ini dibutuhkan inovasi agar laba bersih yang dihasilkan tetap stabil. “Sehingga kerugian tidak berlangsung terus menerus dan perlahan bisa dikurangi,” ucapnya. Adapun BUMD yang mengalami penurunan penyetoran dividen di tahun 2020 antara lain, PT Bank DKI hanya mampu menyetor Rp174,1 miliar dari tahun sebelumnya Rp285,8 miliar. Kemudian PT Transportasi Jakarta hanya Rp56 miliar dari tahun sebelumnya Rp114,5 miliar, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) hanya Rp3,7 miliar dari tahun sebelumnya Rp27 miliar, dan PT Food Station Tjipinang Jaya hanya Rp10 miliar dari tahun sebelumnya Rp21 miliar. Selanjutnya PT Jaminan Kesehatan Asuransi Daerah (Jamkrida) Jakarta hanya Rp1 miliar dari tahun sebelumnya Rp2,9 miliar dan PT Cemani Toka hanya Rp4,1 miliar dari Rp 7,7 miliar di tahun 2019. (Zat)

Topik:

DPRD DKI BUMD