Pemberian Stimulus Saat Pandemi Diperlukan, Tapi Harus Tepat Sasaran

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 26 Agustus 2021 11:12 WIB
Monitorindonesia.com - Pemberian stimulus oleh pemerintah untuk membantu mengatasi dampak akibat krisis ekonomi juga pandemi Covid-19 sangat diperlukan, dan bahkan banyak negara yang mengeluarkan simulus. Tetapi yang menjadi catatan, adanya stimulus-stimulus yang tidak nyambung dan ini harus dikoreksi, karena selama ini tidak tepat sasaran. Demikian diungkapkan peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara saat menjadi narasumber diskusi Gelora Talk #12 yang mengambil tema "Anomali Pandemi di Indonesia: Yang Kaya Makin Kayha, Yang Miskin Makin Miskin" pada Rabu kemarin (25/8/2021). Contohnya, lanjut Bhima, orang disuruh diam di rumah karena adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tetapi sampai bulan Agustus, orang disuruh beli mobil baru karena dapat Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen. "Nah ini harus sering kita suarakan. Ya, tolong lah. Industri otomotif berperan penting bagi ekonomi, pertanian juga memiliki peran penting, tetapi dapat bantuan nggak sebesar itu? Kalau bicara penting, semuan itu penting. Tapi kan harus ada skala prioritas, karena sekarang ini harus menurunkan kasus harian Covid-19 dulu. Ini kenapa koq ada PPnBM mobil nol persen tetap dilanjutkan?" sebutnya. Terkait stimulus, Direktur CELIOS ini menyebutkan, stimulus itu selain sebagian menggerus dari sisi ratio pajak. Bahkan sebelum pandemi ada tax holiday, tax allowance, itu selalu ditanya, apakah pernah pemerintah itu memiliki semacam perjanjian kepada perusahaan atau korporasi yang mendapatkan stimulus pajak? Berapa jumlah out pun dan berapa jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap? Karena kalau tidak, ini berarti stimulusnya tidak tepat sasaran. "Jadi ini (stimulus) yang menikmati bukan kelas menengah atau kemudian kelas menengah bawah seperti pekerja, tetapi yang menikmati adalah pemilik modal. Sudah gajinya naik diberi stimulus tapi gajinya naik. Ada juga seperti itu. Ini kan meresahkan rasa keadilan kita. Jadi stimulusnya harus diperbaiki," kata Bhima. (Ery)

Topik:

pemberian stimulus