Sambut KTT G20, Bamsoet Dorong Proyek Mangkrak di Bali Segera Dituntaskan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 Januari 2022 17:41 WIB
Bali, Monitorindonesia.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong agar berbagai proyek investasi sektor pariwisata yang mangkrak di Bali dituntaskan sebelum acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi G-20. Ini bisa turut menyukseskan Presidensi G-20 Indonesia, sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia berkomitmen besar menyelesaikan berbagai proyek investasi sektor pariwisata. "Saat meninjau The Nusa Dua yang dikelola ITDC Bali, menurut Managing Director Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardika, pihaknya menyegel pembangunan The MAJ Hotel, Shangri-La Hotel, Armarta Villas, dan Hotel Kimpton Nusa Dua. Penyegelan lantaran investor menyelesaikan proyek," ujar Bamsoet usai meninjau kesiapan sarana dan prasarana pelaksanaan G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (4/1/2022). Ia mengatakan, harus dicari solusinya. Jika investor tidak sanggup, ITDC dan Pemprov Bali bisa cari investor baru. Bamsoet yakin banyak peminat karena Nusa Dua merupakan kawasan prestisius dengan keindahan pantai terbaik di Bali Dia menjelaskan, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) merupakan BUMN yang bergerak di bidang pariwisata. ITDC berdiri dengan nama Bali Tourism Development Corporation (BTDC) yang mengelola area komersial Nusa Dua menjadi destinasi wisata dunia di Indonesia. Jangan sampai karena ketidakmampuan investor menyelesaikan pembangunan, menyebabkan wajah Nusa Dua Bali menjadi tidak lagi indah akibat adanya proyek pembangunan yang mangkrak. "Selain bisa membuka banyak lapangan pekerjaan, penyelesaian berbagai proyek mangkrak tersebut juga bisa menghidupkan kembali geliat ekonomi Bali dari sektor pariwisata. Terlebih dengan semakin gencarnya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia dan dunia, membuat sektor pariwisata akan menjadi yang pertama bangkit. Okupansi hotel Bali yang selama pandemi ini berada dibawah 10 persen, diyakini akan bangkit mencapai hingga 80 persen. Mengingat sudah banyak warga yang merindukan berwisata menikmati keindahan alam Bali," jelas Bamsoet. Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, selama memegang kepemimpinan Presidensi G20 dari Desember 2021 sampai Oktober 2022, Indonesia akan menjadi tuan rumah berbagai pertemuan. Dari mulai tingkat menteri, herpa meeting, working groups, engagement groups new initiative, hingga puncaknya yakni KTT G-20 di Bali. "Berbagai pertemuan tersebut akan dihadiri sekitar 287 perwakilan negara asing dan organisasi internasional. Tidak kurang dari 5.282 pejabat dan anggota keluarga delegasi akan datang ke Indonesia. Karenanya kita harus memanfaatkan kepemimpinan Indonesia dalam G-20 ini untuk menarik sebanyak mungkin perhatian dunia. Sekaligus membangun citra positif Indonesia di mata dunia. Antara lain dengan menunjukan tidak adanya pembangunan mangkrak berbagai proyek investasi di sektor pariwisata di Bali," pungkas Bamsoet.