Perekonomian Kaltim Tumbuh Positif, Anggota DPR: Apalagi Nantinya Ada IKN

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 23 Februari 2022 19:27 WIB
Monitorindonesia.com - Perekonomian Kalimantan Timur tumbuh 4,51 persen dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya menurut besaran produk domestik regional bruto  (PDRB) atas harga dasar konstan 2010. Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo menilai, perekonomian Kaltim memang menunjukkan tren yang positif, namun sangat tergantung pada sektor perdagangan terutama batu bara dengan kontribusi sebesar 51 persen. “Jika dilihat pada 2021, ekonomi Kaltim itu memang tumbuh dan yang paling besar berkontribusi itu pada sektor perdagangan dalam hal ini batu bara. Pada saat ini harga batu bara cenderung baik. Namun saya ingatkan jangan terlalu tergantung karena kita tidak tahu apakah harga batu bara akan terus baik nantinya,” ujar Andreas beberapa waktu lalu. Kenaikan harga komoditas seperti sawit dan batu bara dan menguatnya harga di pasar internasional menjadi pendorong tumbuhnya perekokonomian Kaltim pada kuartal III tahun ini. Selain itu, meningkatnya produktivitas tanaman pangan seiring datangnya musim panen juga turut mendongkrak PDRB provinsi tersebut. Peningkatan ekonomi Kaltim juga ditopang dari sisi lapangan usaha, yaitu meliputi pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 6,6 persen (year of year/yoy), sektor pertaninan, kehutanan dan perikanan 2,86 persen (yoy), industri pengolahan 2,22 persen (yoy) mampu mendorong pertumbuhan PDRB Kaltim pada periode Juli-September 2021. “Kita harapkan tren pertumbuhan yang positif ini terus berlanjut pada 2022 apalagi nantinya Kaltim akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) maka akan ada sumber-sumber pertumbuhan yang baru. Sektor perdagangan di Kaltim juga sangat bergantung dari luar daerah tentunya ini yang harus diperbaiki,” pungkas Politikus PDI-Perjuangan ini. (Aswan)