Presiden Diminta Evaluasi Mendag yang Gagal Atasi Kisruh Minyak Goreng

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 21 Maret 2022 15:19 WIB
Monitorindonesia.com - Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios) Bhima Yudhistira meminta Presiden Joko Widodo segera mengevaluasi Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi akibat kegagalannya mengatasi persoalan minyak goreng. Bhima mengatakan fungsi Menteri Perdagangan seharusnya melakukan pengawasan terhadap tata niaga, justru mengakui kesalahannya tak bisa melawan mafia minyak goreng. Untuk itu, kata dia, Presiden Jokowi harus berpikir cepat dan tepat agar kabinet bisa berjalan dengan baik yaitu dengan mengevaluasi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. "Mendag harus dievaluasi oleh presiden. Karena, kegagalan untuk mengatur harga dan mengatur kelancaran distribusi minyak goreng ini membahayakan perekonomian," kata Bhima kepada wartawan, Senin (21/3/2022) Bhima pun memprediksi, harga minyak yang tak bisa dikontrol Mendag lantaran pencabutan harga eceran tertinggi (HET) merupakan satu bagian dari ketidakefektifan kinerja. Jadi sebaiknya Menteri Perdagangan ini fungsinya jelas, melakukan pengawasan terhadap tata niaga, pengawasan terhadap kelancaran barang. Tapi kan dilanggar fungsi-fungsi ini. Sehingga menteri itu seakan enggak punya power," katanya. "Jadi harapannya ada reshuffle lah, ada pergantian," tutup Bhima. Mendag Muhammad Lutfi pun mengakui kesalahannya saat rapat dengan Komisi VI DPR RI. Mendag menjelaskan, harga minyak goreng naik karena mahalnya minyak sawit mentah. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil/ CPO trennya menguat sejak Maret 2021. "Kesalahan utama saya, tidak bisa memprediksi akan terjadi invasi Rusia terhadap Ukraina. Ini saya sebut tadi deduksinya adalah mengundang orang jadi berbuat serakah dan jahat terhadap minyak goreng," kata Lutfi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3/2022). (Aswan)