10 Mitra Pabrik H&M Teken Kontrak Pembelian Listrik Berbasis Energi Bersih

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 13 April 2022 12:02 WIB
Jakarta, MI - Sebanyak 10 mitra pabrik H&M Group menandatangani jual beli energi baru terbarukan (EBT) melalui renewable energy certificate (REC) dari PLN. Dengan REC, PLN memastikan energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA. Dalam keterangan resmi PLN yang diterima di Jakarta, Rabu (13/4) disampaikan bahwa kerja sama ini mendukung transisi energi bersih yang sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah G20 untuk menekan emisi karbon dunia. REC merupakan inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional. Juga pelanggan tak perlu mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur. Melalui REC, 10 mitra pabrik H&M akan menggunakan sekitar 60.000 MWh listrik berbasis EBT hingga 2026. Berdasarkan data PLN UID Jabar, sepanjang tahun 2021 hingga Maret 2022, hampir 92.000 MWh energi terbarukan telah dialihkan kepemilikannya kepada sejumlah pelanggan PLN UID Jabar melalui pembelian Renewable Energy Certificate. Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg menyatakan, kerja sama ini semakin memperkuat hubungan Indonesia dan Swedia terutama dalam hal berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. "Saya sangat gembira atas jalinan kerja sama ini. Perjanjian ini memerlihatkan hubungan kerja sama yang baik dan memberikan manfaat bagi kita semua terutama untuk menangani krisis iklim,” ujarnya Pada kesempatan yang sama, Country Manager H&M Group Production Office Indonesia, Frank Blin Gonsalves menyatakan perusahaannya berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim. Komitmen itu diwujudkan di seluruh lini H&M Group, termasuk di Indonesia. “H&M Group terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan mitra bisnis kami untuk memberikan solusi baru serta mendorong penggunaan sumber listrik berbasis EBT dalam rantai pasok kami,” ujarnya. Frank menambahkan, perjanjian REC antara mitra pabrik H&M Group dan PLN  merupakan langkah penting untuk mewujudkan ambisi perusahaan sekaligus mendukung agenda pemerintah menuju Indonesia Net Zero Emission pada 2060. Kepala Dinas ESDM Jawa Barat Ai Saadiyah mengapresiasi inisiasi implementasi REC dengan 10 pabrik ini. Ia berjanji menyosialisasikan REC ke segala sektor, seperti rumah tangga, komersial, dan bisnis agar target capaian EBT di tahun 2025, sebesar 20 persen. Hal tersebut sejalan dengan Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Barat. Adapun 10 mitra pabrik H&M Group yang menandatangani jual beli REC yakni, PT C-Site Texpia, PT Minu Garment Sukses, PT Dreamwear, PT Kahatex, PT Panasia Jaya Abadi, PT Busana Indah Global, PT Royal Puspita, PT Doosan Jaya Sukabumi, PT Doosan Dunia Busana, dan PT Kreasi Garment Cirebon. [iwah]

Topik:

PLN PLTS H&M