Harga Minyak Mentah Naik Usai AS Jatuhkan Sanksi Baru Ke Iran

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 17 Juni 2022 11:01 WIB
Jakarta, MI - Setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran, harga minyak mentah semakin naik pada Kamis (16/6). Selain itu pasar energi juga masih khawatir terkait pasokan yang membuat harga melonjak tahun ini. Sebelumnya diketahui, harga minyak melemah karena kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, Inggris, dan Swiss memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global. Minyak mentah berjangka Brent naik $1,30, atau 1,1 persen ke $119,81, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik $2,27, atau 2 persen, ke $117,58. Badan Energi Internasional memperkirakan permintaan akan meningkat lebih lanjut pada tahun 2023, tumbuh lebih dari 2 persen ke rekor 101,6 juta barel per hari. Optimisme bahwa permintaan minyak Tiongkok akan pulih karena pelonggaran pembatasan Covid-19 juga mendukung harga. Analis mengatakan harga mendapat dorongan dari keputusan Washington untuk menjatuhkan sanksi pada perusahaan Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Iran yang membantu mengekspor petrokimia Iran. Selain itu, produksi minyak Libya telah runtuh menjadi 100.000-150.000 barel per hari dari 1,2 juta barel per hari tahun lalu, dan para analis tetap khawatir bahwa negara itu dapat memiliki masalah yang berkelanjutan dalam pengiriman minyak di tengah kerusuhan. Harga minyak menurun lebih dari 2 persen setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga utamanya sebesar 0,75 persen, kenaikan terbesar sejak 1994.  

Topik:

Iran Amerika Serikat Minyak mentah Brent WTI Harga minyak mentah