G20 Amankan Dana Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi 1,28 Miliar Dolar AS

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 16 Juli 2022 22:16 WIB
Bali, MI - Negara-negara G20 menegaskan kembali komitmen menggunakan semua perangkat kebijakan yang tersedia untuk mengatasi tantangan ekonomi guna menjaga stabilitas keuangan dan kesinambungan fiskal jangka panjang. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, komitmen itu diwujudkan dengan mengamankan Dana Perantara Keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF) Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Respons (PPR) pandemi hingga saat ini telah diamankan sekitar 1,28 miliar dolar AS. FIF merupakan tindakan nyata untuk membangun arsitektur kesehatan global serta kesiapsiagaan dan respons pandemi dengan memastikan pembiayaan yang memadai, berkelanjutan, dan terkoordinasi untuk pemulihan pasca-pandemi. Saat ini perwakilan 20 negara masih akan terus membahas tata kelola dan pengaturan operasi FIF sebagai langkah selanjutnya dan berharap akan diluncurkan tahun ini. "Angka tersebut termasuk tambahan dari beberapa negara yang telah menyampaikan komitmennya dalam Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (3rd FMCBG)," ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil 3rd FMCBG G20 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (16/7). Ia memerinci komitmen tersebut berasal dari Amerika Serikat, Komisi Eropa, Jerman, Indonesia, Singapura, Inggris, Wellcome Trust, serta The Bill and Melinda Gates Foundation. Sementara itu, tambahan negara yang menyampaikan komitmennya dalam dua hari 3rd FMCBG G20 2022 adalah Italia, China, Uni Emirat Arab, Jepang, dan Korea. Pada isu global yang merupakan salah satu yang paling penting terutama sejak dua tahun terakhir, yakni pandemi, Sri Mulyani menuturkan G20 membahas pembentukan FIF untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan tanggapan terhadap pandemi.

Topik:

Bali g20 kemenkeu