PLN dan BSSN Bentuk Tim Tanggap Insiden Siber Pertama Sektor Energi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Juli 2022 02:27 WIB
Jakarta, MI - PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber/CSIRT. Kerja sama ini menjadikan PLN melalui anak perusahaannya, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sebagai perusahaan energi pertama di Indonesia yang menerapkan sistem tanggap keamanan siber. Sinergi bertujuan meningkatkan keamanan infrastruktur digital entitas usaha. Kepala BSSN Hinsa Siburian menilai sinergi ini penting dan harus dibangun agar tercapai keamanan digital yang kolektif. "Kerja sama PLN dan BSSN akan meningkatkan keamanan infrastruktur digital milik PJB, mengingat sebagai perusahaan pembangkit listrik PJB sudah digitalisasi,” ujar Hinsa dalam keterangan, Rabu (27/7). PJB mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) dari BSSN dan berhak mendapatkan prioritas dalam information sharing terkait insiden/tren serangan siber khususnya dari CSIRT Global di dunia melalui IDSIRTII/CC (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination Center). PJB juga akan mendapatkan perhatian khusus dari National Security Operation Center (NSOC) atas traffic tidak wajar yang mengarah ke PJB. PJB saat ini berada di fase transformasi digital, di mana faktor keamanan menjadi vital di dalamnya. Sinergi bersama BSSN adalah salah satu upaya PLN Group untuk memperkuat pengamanan infrastruktur digital. Dirut PT PJB, Gong Matua Hasibuan mengatakan, diperlukan kompetensi dan sinergi antarlembaga dalam bidang keamanan digital. "PJB menjadi perusahaan sektor energi pertama yang menerapkan CSIRT di Indonesia," ujar Gong Matua.

Topik:

PLN BSSN