Pemerintah Panen Kritik Harga BBM, Partai Koalisi Bisu Selamatkan Diri!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 13 September 2022 21:36 WIB
Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Komisi Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3-I), Tomu Pasaribu menilai pemerintah akan serba salah atas keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), sebab tidak seharusnya BBM naik kalau pengelolaan APBN benar-benar untuk kepentingan rakyat. Dengan situasi demo yang masih terjadi saat ini, kata Tom sapaan akrabnya, dengan kritikan datang dari berbagai elemen, sebaiknya pemerintah tidak mempertahankan ego, namun harus bijak serta segera menurunkan harga BBM sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Apapun yang dilakukan pemerintah untuk mempertahankan kekuasaannya sepertinya akan kandas, pemerintah akan tetap lengser karena kekuatan yang dipergunakan pemerintah selama ini sudah dititik nadir nol," kata Tom kepada Monitor Indonesia, Selasa (13/9) malam. Saat ini, lanjut Tom, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mempertanggungjawabkan ucapan-ucapannya ketika belum menjadi Presiden dan janji-janjinya pada saat kampanye. "Jokowi bukanlah seorang yang memiliki kharisma seperti Soeharto. Sekarang tinggal bagaimana Jokowi mencari solusi yang lebih baik untuk menyelamatkan kekuasaannya," jelas Tom. Selain itu, sepertinya saat ini, tambah Tom, partai koalisi mulai berpikir untuk bertindak diam menyelamatkan diri. "Tidak tertutup kemungkinan beberapa bulan kedepan menteri-menteri Jokowi mulai mundur satu persatu," tutup Tom Pasaribu. [Aan] #Demo tolak harga BBM

Topik:

BBM