Dianggap Tak Sanggup Lagi Kendalikan Rupiah, Gubenur BI Pilih Bungkam

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 24 Oktober 2023 14:03 WIB
Gubenur BI Perry Warjiyo
Gubenur BI Perry Warjiyo

Jakarta, MI - Pergerakan rupiah terus melemah, saat ini mendekati Rp 16.000 per dolar AS. Dengan adanya gejolak rupiah ini banyak kalangan pesimis BI mampu membendung lajunya nilai rupiah. 

Seperti yang diungkap seorang pengamat ekonomi Prof Anthony Budiawan  yang menilai BI sudah tidak sanggup lagi untuk mengatasi gejolak rupiah yang semakin terpelosok. 

Bahkan dia juga menganggap seperti sudah mulai menyerah dengan belum menguatnya rupiah. Padahal BI sendiri telah mengeluarkan dengan menetapkan suku bunga 6% untuk meredam gejolak rupiah. 

Terkait anggapan tersebut Monitorindonesia.com mencoba menghubungi Gubenur BI Perry Warjiyo melalui pesan WhatsApp. Namun hingga belum juga ada jawaban alias bungkam. 

Seperti diberitakan, pakar ekonomi, Prof Anthony Budiawan, menilai masalah kurs rupiah ternyata jauh lebih serius dari yang diperkirakan. Bank Indonesia, kata dia, sepertinya sudah menyerah. 

"Secara terbuka mengatakan, Indonesia akan masuk ke rezim suku bunga tinggi untuk jangka waktu panjang: higher for longer, untuk menjaga kurs rupiah agar tidak anjlok terlalu dalam," kata Anthony, Rabu (24/10). (Han)