Asing Lepas Saham Big Cap, Kinerja IHSG Terancam

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 26 Oktober 2023 09:02 WIB
Trader Saham Asing (Foto : Reuters )
Trader Saham Asing (Foto : Reuters )

Jakarta, MI - Investor asing masih sering melepas saham besar di bursa saham Tanah Air. Kinerja musiman Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan Oktober tampaknya tidak akan muncul kali ini.

Menurut Pantauan MonitorIndonesia.com, selama sebulan terakhir, investor asing telah menjual saham tiga bank kakap karena kekhawatiran tentang kebijakan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve, yang terus meningkat. Mereka telah menjual total Rp3,98 triliun di pasar reguler.

Misalnya, pada 25 Oktober 2023, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami penjualan neto sebesar Rp2,1 triliun. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami penjualan neto sebesar Rp1,6 triliun, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) penjualan neto sebesar Rp830,9.

Selama satu bulan, saham ketiga bank yang memiliki market cap yang sangat besar tersebut juga turun. Selain itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), emiten e-commerce dan operator ojek, mengalami penjualan bersih sebesar Rp824,0 miliar.

Di bulan Oktober, harga saham GOTO turun 31,03% selama sebulan, menjadi pemberat (laggard) pertama IHSG dan berkontribusi pada penurunan 51,78 poin untuk menekan IHSG.

Selain itu, IHSG turun 0,24% sejak awal tahun (tahun ke tahun/tahun ke tahun) dan melorot 1,52% selama bulan ini hingga 25 Oktober 2023.

Pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, terus dihantui oleh kenaikan imbal hasil US Treasury. Pada hari Rabu, 25 Oktober 2023, imbal hasil Treasury AS ditutup di posisi 4,95%. Investor terus mempertimbangkan kemungkinan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang lebih tinggi untuk jangka panjang, sehingga imbal hasil masih bergerak di level tertinggi lagi sejak 2007.(ran)