Rupiah Melemah, APJAPI Dorong Kemenhub Kaji Ulang TBA Tiket Pesawat

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 27 Oktober 2023 15:02 WIB
Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) [Foto: Ist]
Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI), Alvien Lie, mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meninjau ulang Tarif Batas Atas (TBA) tiket pesawat terbang. Hal tersebut diminta atas dasar kondisi rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika. 

Terlebih lagi, tarif yang berlaku dalam TBA keputusan Menteri Perhubungan nomor KM 2019, menurut Alvin, tidak relevan. Pasalnya, rupiah saat ini turun diangka Rp16.000 per dolar. 

"Tentunya pelemahan rupiah ini  menjadi beban tambahan bagi para perusahan maskapai penerbangan di Indonesia, karena selama ini mereka menjual harga tiket domestik dengan menggunakan rupiah," kata Alvin dihadapan Sekertaris Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Cecep Kurniawan dalam acara Seminar Penerbangan Nasional di Graha CIMB Sudirman Jakarta, Jumat (27/10). 

Menanggapi permintaan ketua tersebut, Sekertaris Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Cecep Kurniawan mengatakan, pihaknya sepakat dengan apa yang diutarakan APJAPI. Selain itu, Kemenhub juga memahami apa yang dirasakan para pelaku industri penerbangan. 

"Kami memahami dan akan kami kaji masukan yang disampaikan Pak Alvin tadi, tentunya ini akan menjadi dasar kami  untuk mengambil kebijakan Karena ini sifatnya representatif dari pengguna maskapai, maka kita tunggu kebijakannya," ucapnya. 

Namun demikian, Cecep belum bisa memastikan apakah harga tiket pesawat bisa dinaikkan secepatnya atau tidak. Pasalnya, tidak semua komponen ditangani oleh Kemenhub, sehingga perlu adanya koordinasi dengan pihak terkait. 

"Banyak sekali komponen yang disampaikan tadi, dan itu tidak semuanya di bawah pengendalian kementerian perhubungan, jadi kami sampaikan dulu ke pimpinan dan mungkin saja disampaikan di tingkat kementerian, kita tunggu.saja," tukasnya. (Han)