Diteror Tagihan Pinjol, Siswa SMK Bunuh Diri

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 30 Oktober 2023 16:15 WIB
Kapolsek Palang AKP Carito bersama petugas kesehatan saat mengumpulkan fakta kematian bunuh diri pelajar SMK (Foto : Repro)
Kapolsek Palang AKP Carito bersama petugas kesehatan saat mengumpulkan fakta kematian bunuh diri pelajar SMK (Foto : Repro)

Jakarta, MI - Seorang pelajar SMK di Kabupaten Tuban berinisial AI (16) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, lantaran tertekan teror debt collector pinjaman online (pinjol) senilai Rp 900.000.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, remaja yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tidak wajar itu, tinggal di Desa Tegalbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

Perbuatan nekat yang dilakukan pelajar SMK tersebut, diketahui oleh orang tuanya pada Minggu (22/10) lalu.

Kapolsek Palang Polres Tuban AKP Carito mengungkapkan, ayah korban sempat mencari keberadaan anaknya itu karena tidak terlihat di dalam kamarnya.

Ketika mau ke dapur, ayah korban menemukan anaknya dalam posisi mengantung dan sudah meninggal dunia.

"Remaja yang masih berusia 16 tahun ini ditemukan oleh orang tuanya sendiri sudah dalam posisi mengantung di bagian dapur rumahnya," kata Carito kepada wartawan, dikutip (30/10). 

"Awal mula, ayah dari korban ini mencari (keberadaan AI) pada Minggu sekitar Pukul 05.00 WIB. Pasalnya saat itu korban tidak berada di dalam kamarnya," tambahnya. 

Melihat posisi anaknya yang sudah tergantung di kayu blandar di dapur, sang ayah langsung kaget. 

Petugas kepolisian dari Polsek Palang yang mendapatkan laporan itu, kemudian langsung mendatangi lokasi untuk melakukan identifikasi jenazah korban.

Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan bekas kekerasan dalam tubuh korban. AI dipastikan meninggal dunia karena gantung diri.

"Kami dari Polsek Palang beserta tim medis Puskesmas Sumurgung mendatangi TKP dan dalam pemeriksaan tidak ditemukan bekas kekerasan," jelasnya. 

"Dipastikan yang bersangkutan meninggal karena gantung diri," sambungnya. 

Dijelaskan Carito, adapun motif korban nekat bunuh diri, karena mengalami tekanan. Ia memunyai utang pinjol ratusan ribu. 

"Pinjolnya tidak banyak hanya Rp 900.000," ujarnya.

Sementara itu, pihak sekolah mengatakan, siswa tersebut dinilai sangat baik. Bahkan, korban aktif masuk dan mengikuti pelajaran di sekolah.

"Kalau saya dengar dari teman-teman sekelasnya, korban baru saja putus dengan pacarnya. Pacarnya meminta kepada korban untuk mengembalikan apa yang pernah dikasihnya," demikian keterangan dari pihak sekolah.

"Korban anaknya baik, pendiam kalau di sekolah. Bahkan Al juga aktif masuk sekolah. Informasi dari wali kelasnya memang punya utang pinjol," pungkasnya.