Peluang Rupiah Menguat Lagi

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 5 November 2023 13:47 WIB
Mata Uang Rupiah dan Dollar AS (Foto : Antara)
Mata Uang Rupiah dan Dollar AS (Foto : Antara)

Jakarta, MI - Selama pekan ini, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS. Pada Jumat (3/11), kurs spot rupiah naik 0,81% ke Rp 15.727 per dolar AS, naik 1,33% dari posisi akhir pekan lalu di Rp 15.939 per dolar AS.

Menurut Pantauan MonitorIndonesia.com, kurs rupiah menguat 0,57% secara harian ke Rp 15.771 per dolar AS pada Jumat lalu. Rupiah juga menguat 1,06% secara mingguan.

Nilai tukar rupiah pada jumat ditutup menguat 0,65%, ditopang oleh ekspektasi pasar terhadap sikap dovish Bank Sentral Federal Reserve (The Fed).

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (3/11) pada 15.01 WIB, mata uang Garuda menjadi salah satu yang paling kuat di Asia, selain peso Filipina yang menguat 0,98%, dan won Korea Selatan yang menguat 1,54%. 

Sementara itu, ringgit Malaysia juga terpantau menguat 0,24%, dan yen Jepang naik 0,11%, sedangkan yuan China melemah tipis 0,03%.  Adapun indeks dolar AS terpantau menguat tipis 0,02% atau 0,02 poin ke 106,15.

Penguatan rupiah juga diakibatkan oleh kenaikan initial jobless claims AS . Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa Fed tidak menaikkan suku bunganya lagi di bulan Desember ataupun Januari tahun depan. Sentimen  ini bahkan mendominasi sentimen di pasar Asia, meskipun data sektor jasa Tiongkok tercatat meningkat.

Pada hari Senin besok, data PDB Indonesia untuk kuartal ketiga akan dirilis. Para analis memperkirakan PDB Indonesia masih akan tumbuh di kisaran 5,05% YoY periode kuartal ketiga 2023. Sehingga akan menopang penguatan rupiah lebih lanjut. (Ran)