Pertemuan Biden dan Xi Jinping Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 16 November 2023 14:53 WIB
Ilustrasi Rupiah dan Dollar (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi Rupiah dan Dollar (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MI – Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada Rabu (15/11) waktu setempat di Filoli Estate, San Francisco, AS pada sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC).

Pertemuan presiden dua Negara besar itu menjadi sorotan dunia internasional. Hasil dari pertemuan tersebut, menurut para pengamat, dapat mempegaruhi sentimen pasar global, termasuk nilai tukar rupiah.

“Pasar Asia-Pasifik bersiap menghadapi sesi yang beragam, diwarnai oleh hasil pertemuan dan indikasi penurunan inflasi AS, jelas Direktur Indosukses Futures Maruli Tua Sinambela kepada MonitorIndonesia.com, Kamis (16/11).

“Investor aktif memproses dampak pertemuan tersebut, sambil memantau tanda-tanda lebih lanjut mengenai perkembangan inflasi di Amerika Serikat,” lanjutnya.

Menurut Maruli, jika hasil pertemuan dianggap positif dan dapat mengurangi ketegangan bilateral, investor mungkin akan cenderung mencari aset berisiko.

“Pertemuan itu dapat memberikan dampak positif pada mata uang negara-negara berkembang, termasuk Rupiah,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan salah satu fakor penguatan rupiah bahwa indeks harga produsen AS mengalami penurunan sebesar 0,5%, mencatatkan penurunan bulanan terbesarsejak April 2020.

Maruli juga mengingatkan, bahwa perhatian investor saat ini tertuju pada data ekonomi termasuk klaim pengangguran, produksi industri, dan pasar perumahan.

“Laporan pendapatan dari perusahaan ritel seperti Macy's dan Walmart juga menjadi sorotan utama,” tutupnya.(Ran)