Pembangunan Smelter di Indonesia Masih Seperti Pos Hansip, Menteri ESDM Dibohongi Investor

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 30 Juni 2024 1 hari yang lalu
Menteri ESDM, Arifin Tasrif (Foto: Dok MI)
Menteri ESDM, Arifin Tasrif (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan progres pembangunan smelter atau fasilitas pemurnian dan pemrosesan komoditas mineral jenis bauksit di Indonesia dianalogikan masih seperti 'pos hansip'.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengakui bahwa ada investor yang tak jujur dan berbohong dengan pembangunan smelter di Indonesia.

Kebohongan itu tercium dari realisasi alias perkembangan pembangunan smelter. Menurutnya, banyak investor yang mengklaim pembangunan smelter mereka udah berjalan beberapa persen.

"Tapi ternyata lapangan bola sama pos hansip (isinya). Jadi selama ini kita dibohongin saja kan ya," katanya di Gedung DPR dikutip pada Minggu (30/6/2024).

Oleh karena itulah, ia berharap investor serius dalam membangun smelter seperti yang mereka janjikan kepada pemerintah. 

Untuk memastikan keseriusan itu katanya, pemerintah akan terus memantau perkembangan proyek smelter yang dilaksanakan investor. "(Seperti) Ada itu (smelter) alumina di Bintan itu. Kita mau lihat, mau tinjau nanti minggu ke-2 Juli," katanya.

Sebelumnya, Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Suswantono mencatat bahwa setidaknya ada 11 smelter atau fasilitas pemurnian dan pemrosesan mineral yang saat ini masih dalam proses pembangunan dari total target sebanyak 16 smelter.

"Pembangunan fasilitas pemurnian target 16 smelter masing-masing komoditas," ujarnya dalam RDP Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Bambang mengatakan detailnya terdapat smelter nikel sebanyak 7 unit yang dibangun dan sebanyak 5 unit sudah terbangun. Kemudian smelter bauksit sebanyak 7 yang dibangun dan statusnya saat ini belum selesai. Kemudian smelter besi dan tembaga yang masing-masing dibangun 1 smelter dan statusnya masih dibangun.

"Pertama, smelter nikel sebanyak 7 unit, 5 unit sudah terbangun, 1 unit 90%, 1 unit di bawah 30% dengan investasi US$ 2.676,4 juta. Kemudian bauksit 7 unit masih agak lambat 30-90%, dengan total investasi US$ 5.583,5 juta," jelasnya.

Kemudian, Bambang mengatakan total investasi yang digelontorkan untuk pembangunan 16 smelter tersebut mencapai US$ 11.666,2 juta. "Besi target 1 unit, progres 90% dengan total investasi US$ 51,5 juta. Tembaga target 1 unit, progres 90% dengan total investasi US$ 3.084,7 juta," tambahnya.

Berikut detail progres pembangunan 11 smelter terintegrasi yang tengah dibangun:

1. Smelter Tembaga PT Freeport Indonesia (IUPK), kapasitas input 2 juta ton per tahun dengan produksi hingga 460 ribu ton per tahun. Progres: 90%

2. Smelter Bijih Besi PT Sebuku Iron Lateritic Ores, kapasitas input 4,725 juta ton per tahun dengan produksi 1,7 juta ton per tahun. Progres: 90,24%

3. Smelter Nikel PT Antam Tbk (P3FH), kapasitas input 1,219 juta ton per tahun dengan produksi 64 ribu ton per tahun. Progres: 99,99%

4. Smelter Nikel PT Ang And Fang Brother, kapasitas input 1,86 juta ton per tahun dengan produksi 130 ribu ton per tahun. Progres: 22,4%

5. Smlter Bauksit (SGA) PT Dinamika Sejahtera Mandiri, kapasitas input 5,2 juta ton per tahun dengan produksi 2 juta ton per tahun. Progres: 58,5%

6. Smelter Bauksit (SGA) PT Laman Mining, kapasitas input 2,85 juta ton per tahun dengan produksi 1 juta ton per tahun. Progres: 32,3%

7. Smelter Bauksit (SGA) PT Kalbar Bumi Perkasa, kapasitas input 4,2 juta ton per tahun dengan produksi 1,3 juta ton per tahun. Progres: 37,2%

8. Smelter Bauksit (CGA) PT Parenggean Makmur Sejahtera, kapasitas input 3 juta ton per tahun dengan produksi 986 ribu ton per tahun. Progres: 58,1%

9. Smelter Bauksit (SGA) PT Persada Pratama Cemerlang, kapasitas input 2,5 juta ton per tahun dengan produksi 1 juta ton per tahun. Progres: 52,6%

10. Smelter Bauksit (SGA) PT Quality Sukses Sejahtera, kapasitas input 3,5 juta ton per tahun dengan produksi 1,6 juta ton per tahun. Progres: 65,6%

11. Smelter Bauksit (SGA) PT Sumber Bumi Marau, kapasitas input 2,6 juta ton per tahun dengan produksi 1 juta ton per tahun. Progres: 50,05%