Mentan Sebut Dunia Sedang Krisis Pangan

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 18 November 2023 12:22 WIB
Ancaman Krisis Pangan di Afghanistan (Foto: AFP)
Ancaman Krisis Pangan di Afghanistan (Foto: AFP)

Jakarta, MI - Dalam satu tahun ke depan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan berkonsentrasi pada peningkatan produksi komoditas strategis nasional. Salah satu caranya adalah dengan mempercepat percepatan tanam, terutama pada lahan rawa, untuk menekan impor pangan akibat fenomena El Niño.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa kondisi dunia saat ini sedang mengalami krisis bahan pangan. Sehingga pemerintah harus turun tangan menjaga kondisi pangan di dalam negeri.

"Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negara menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri," ungkap Amran dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu(18/11).

Amran memastikan bahwa kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak terus dilakukan. Di antaranya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melakukan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 untuk Indonesia Maju.

Menurut Amran, kolaborasi dengan TNI penting dilakukan karena pangan merupakan aspek yang paling strategis bagi sebuah negara.

"Gerakan bersama ini luar biasa dampaknya untuk seluruh Indonesia karena ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, kita bisa lewati, krisis kesehatan, COVID-19 kita lewati, tapi kalau krisis pangan bisa berdampak pada yang lainnya, jadi kita harus betul-betul bersama-sama menjaganya," kata Amran.

Tak hanya dengan TNI, Amran juga mengajak para kepala Dinas Pertanian di seluruh Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini.

Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, menurut Amran, merupakan sebuah keharusan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.(Ran)