Batu Bara dan CPO Menguat Dua Hari Berturut-turut

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 23 November 2023 09:14 WIB
Perkebunan Kelapa Sawit (Foto: Freeepik)
Perkebunan Kelapa Sawit (Foto: Freeepik)

Jakarta, MI - Harga komoditas batu bara makin menguat dua hari terakhir. Penguatan ini terjadi bersamaan ketika India meminta perusahaan swasta berinvestasi di pembangkit listrik tenaga batu bara. Harga CPO juga ikut menguat di tengah produksi CPO Malaysia yang menurun. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember 2023 menguat 0,95% atau 1,20 poin ke level US$127 per metrik ton. Kemudian, batu bara ICE Newcastle kontrak Januari 2024 juga menguat 1,02% atau 1,30 poin ke level US$128,85 per metrik ton.

Mengutip Reuters, Kamis (23/11) India meminta perusahaan-perusahaan swasta meningkatkan investasi di pembangkit listrik tenaga batu bara. Hal ini untuk memenuhi peningkatan permintaan listrik  sebesar 30 gigawatt sebagai kebutuhan tambahan pada tahun 2030. India tetap pada rencana itu walaupun ada tekanan internasional untuk menghentikan pembangunan fasilitas pembangkit listrik tenaga batu bara tambahan.

 Menteri Energi dan Energi Terbarukan India R K Singh di New Delhi meminta perusahaan swasta untuk terus berinvestasi di proyek-proyek batu bara dan menyampaikan agar tidak melewatkan kesempatan itu.

Sementara itu, Harga crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit untuk kontrak Desember 2023 di bursa derivatif Malaysia menguat 35 poin menjadi 3,854 ringgit per metrik ton. Sementara, untuk kontrak Januari 2024 juga menguat 37 poin menjadi 3,944 ringgit per metrik ton.

Mengutip Reuters, Harga minyak sawit berjangka Malaysia naik pada Rabu (22/11) untuk sesi ketiga berturut-turut, didukung oleh menguatnya minyak nabati, ringgit yang lebih lemah dan ekspektasi produksi yang lebih rendah.

“Harga minyak sawit berjangka mengikuti pasar eksternal yang mendukung dan ringgit yang lemah, ditambah dengan ekspektasi produksi dalam tren menurun mulai bulan ini,” jelas seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur. (Ran)