Rupiah Ditutup Loyo Rp15.565, Mata Uang Asia Dihantam Dolar AS

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 24 November 2023 17:38 WIB
Ilustrasi mata Uang Rupiah dan Dolar (Foto: Freepik)
Ilustrasi mata Uang Rupiah dan Dolar (Foto: Freepik)

Jakarta, MI - Hari ini, nilai tukar rupiah ditutup melemah di hadapan dolar AS. Keperkasaan dolar AS juga berdampak pada mayoritas mata uang Asia lainnya.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (24/11), rupiah melemah 0,08% atau 12 poin ke level Rp15.565 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga turun 0,20% atau 0,21 poin ke 103,71 pada 15.14 WIB.

Pada saat sama, dolar Taiwan melemah 0,50%, won Korea Selatan terdepresiasi 0,08%, yuan China tergelincir 0,08%, dan ringgit Malaysia turun 0,08%.

Adapun hanya yen Jepang yang berhasil menguat 0,01%, dan dolar Hong Kong menguat 0,08% di hadapan dolar AS pada 15.15 WIB.

Pada pembukaan perdagangan tadi pagi, setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 6%, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah ke level Rp15.562,50 per dolar AS. Nilai tukar mata uang Asia bervariasi, namun Dolar AS terpantau ikut melemah.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan masih perlu melakukan perhitungan terkait kemungkinan kenaikan suku bunga. Perhitungan akan dilakukan untuk suku bunga  acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di Desember 2023.

Perry pertama kali menjelaskan mengapa BI mengerek suku bunga menjadi 6% pada Oktober 2023 lalu dengan 25 basis point (bps). Menurutnya, tindakan ini dilakukan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Sejak Agustus hingga Desember 2022, BI terus menaikkan suku bunga sampai ke level 5,5 persen. Kemudian, bank sentral menahan BI7DRR sebelum menaikkan 25 bps ke level 6% pada Oktober 2023, dan menahannya kembali pada bulan ini.(Ran)