Presiden Minta Menkeu, BI, OJK, LPS Rapat Seminggu Sekali

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 30 November 2023 00:25 WIB
Presiden Joko Widodo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 (Foto: Istimewa)
Presiden Joko Widodo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo, juga dikenal sebagai Jokowi, meminta Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kepala LPS, untuk berkumpul lebih sering dan bekerja sama dalam hal perkembangan data ekonomi terbaru.

Dia mengatakan bahwa, dalam situasi normal, pertemuan KSSK dapat dilakukan tiga bulan sekali; namun, dalam situasi yang tidak biasa, pertemuan seharusnya dilakukan lebih sering dan lebih intens.

"Dalam situasi saat ini tidak bisa minim seminggu sekali atau 2 minggu sekali ketemu untuk ngopi bareng-bareng gak masalah. Gak usah serius, tapi bertukar angka kalkulasi dan hitungan," tegas Joko Widodo, Rabu (29/11).

Adapun, Joko Widodo mengungkapkan dunia saat ini memang tak sedang baik-baik saja. Joko Widodo pun mengatakan AS mengalami inflasi dan suku bunga tinggi, China mengalami perlambatan ekonomi dan krisis properti. Juga ada peningkatan tensi geopolitik yang semua dadakan.

Tak hanya itu, Joko Widodo menuturkan peredaran uang di Indonesia makin kering. Ini diketahui Joko Widodo setelah mendengarkan masukan dari pelaku pengusaha.

"Ini kalau kita bicara dengan kepala negara lain dengan presiden dengan PM kita bangga banget lho dengan pertumbuhan ekonomi yang masih di kisaran 5%," ungkap Joko Widodo.

"Meskipun kalau kita lihat kadang-kadang di bawah tadi saya sampaikan ke Pak Gub, Pak Gubernur saya mendengar dari banyak pelaku usaha ini kelihatannya kok peredaran uangnya makin kering," pungkasnya.(Ran)