Berkah Tembakau Tak Dirasakan Petani

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 14 Desember 2023 08:28 WIB
Petani Tembakau (Foto: Wikipedia)
Petani Tembakau (Foto: Wikipedia)

Jakarta, MI - Industri tembakau membantu pemerintah dengan meningkatkan penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) setiap tahun. Setoran CHT ke brangkas Kemenkeu tahun lalu mencapai Rp218 triliun, bahkan tahun ini naik lagi menjadi Rp232,5 triliun.

"Tahun lalu (negara) dapat Rp 200 triliunan, tapi apa sumbangsihnya kepada petani tembakau? Enggak ada tuh, malah petani tembakau dan industrinya terus dipersulit dengan menaikkan tarif cukai," ungkap Anggota Baleg DPR RI, Firman Soebagyo dikutip Selasa (12/12).

Dia menegaskan, apa yang dialami petani tembakau serta pekerja industri tembakau yang jumlahnya sekitar 6 juta jiwa, sangat tidak manusiawi. Padahal, kontribusi mereka kepada keuangan negara, tidak bisa diremehkan.

“Tembakau memiliki nilai ekonomi dan penerimaan negara dari cukai dan penyerapan tenaga kerja serta mensejahterakan petani tembakau. Kini malah mau dimusnahkan," kata Firman.

Nur Nadlifah, anggota Komisi IX, menyatakan pendapat yang sama. Politikus perempuan ini dari Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, mengatakan bahwa ada banyak larangan terhadap produk tembakau, salah satunya adalah RPP Kesehatan, yang membuat tembakau terlihat seperti produk terlarang.

Padahal, produk tembakau jelas merupakan produk legal, yang keberadaannya justru mendorong perekonomian negara.

"Harusnya lebih melibatkan petani, pekerja, dan seluruh elemen masyarakat yang terlibat di industri tembakau, guna menentukan arah yang tepat tanpa harus ada pihak yang dirugikan," pungkasnya. (Ran)