Prabowo Ungkap Alasan Petani Berkurang

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 12 Januari 2024 16:25 WIB
Ilustrasi Petani (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Petani (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menjanjikan pupuk murah, pengendalian harga pangan, hingga pembangunan lumbung pangan atau "food estate" bagi petani jika terpilih. 

Prabowo menyebut perlu upaya meningkatkan perekonomian petani. Saat ini, kata dia, banyak anak muda tidak mau jadi petani lantaran sektor pertanian dianggap tidak menguntungkan.

"Kenapa berkurang petani karena anak-anak muda melihat bapaknya tidak untung, hidupnya susah," kata Prabowo dalam dialog capres yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (12/1).

"Nilai tukarnya tidak cocok dan bahwa neoliberal ini membuat anaknya petani sulit dapat the basic services saja, sekolah bagus," sambung Menteri Pertahanan RI ini.

Prabowo menegaskan petani harus dibantu agar hidupnya makmur sehingga anaknya mau bekerja di bidang itu. Ia lalu membandingkan kesejahteraan petani di Indonesia dengan Jerman.

Menurut Prabowo meski petani di Jerman tinggal ke desa yang bau kotoran hewan, tapi mereka memiliki rumah yang bagus. Hal ini berdasarkan pengalamannya langsung pergi ke Jerman. "Saya pernah ke desanya Jerman, bau tahi sapi tapi mobilnya golf. Rumahnya bagus. Sore-sore dia udah langsung ganti baju malam-malam dia dansa di disko."

"Anak-anak muda mau jadi petani di Jerman, kita harus bikin anak-anak muda Indonesia mau jadi petani di Indonesia," ungkapnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai banyak anak petani yang tidak mendapatkan fasilitas dasar seperti pendidikan dan pelayanan kesehatan yang layak. Ia pun menjanjikan akan meningkatkan kualitas padi dalam negeri agar bisa tembus ke pasar internasional. 

Dengan demikian, pendapatan para petani akan semakin meningkat dan memperkecil kemungkinan impor padi untuk konsumsi dalam negeri. (wan)