Genjot Produksi Minyak, Pemerintah Berdayakan Sumur-sumur yang Menganggur

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 16 Januari 2024 09:48 WIB
Menteri ESDM, Arifin Tasrif [Foto: YT/@kementerian_ESDMRI]
Menteri ESDM, Arifin Tasrif [Foto: YT/@kementerian_ESDMRI]
Jakarta, MI –  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, dalam upaya untuk menggenjot produksi minyak di tahun 2024 sekaligus untuk mempertahankan produksi tahunan, pemerintah akan memanfaatkan sumur-sumur yang Idle (menganggur) tapi memiliki potensi.

"Di tahun 2024, kami memiliki beberapa upaya-upaya untuk bisa paling tidak menahan tetapi juga kami upayakan untuk meningkat," kata Arifin saat konferensi pers di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1).

"Jadi, program yang akan kami lakukan adalah pemanfaatan dari sumur-sumur yang idle yang selama ini tidak diupayakan lagi tetapi masih memiliki potensi," tambahnya.

Upaya selanjutnya, lanjut Arifin, pemerintah akan melakukan optimasi dengan menggunakan metode waterflood chemical.

"Kami dorong dan tentu saja untuk mengupayakan ini kami harus juga memikirkan policy atau kebijakan-kebijakan baru yang akan kami terapkan," ujarnya.

Diketahui, realisasi lifting minyak bumi di 2023 sebesar 605,5 million barrels of oil per day (mbopd), atau turun dari target sebesar 660 mbopd.

"Memang tren penurunan ini disebabkan kita belum memiliki sumber-sumber sumur baru yang bisa memberikan tambahan produksi baru dari pada minyak mentah kita," jelasnya.

Sementara untuk gas bumi, capaian pada 2023 sebesar 960 million barrels of oil equivalent per day (mboepd), ini pun turun dari target sebesar 1.100 mboepd.

"Di sektor gas, ini tren penurunan juga terjadi tetapi kami sudah mulai dengan beroperasinya (proyek) Tangguh 3, kami sudah bisa mengangkat," tandasnya.

Selain itu, ia mengatakan penemuan sumber-sumber gas besar di 2023 dari sumur eksplorasi Geng North-1 di Wilayah Kerja (WK) North Ganal di laut Kalimantan Timur, dan dari sumur eksplorasi Layaran-1 yang berlokasi di lepas pantai Sumatera bagian utara, dapat mendukung target lifting gas di 2024 sebesar 1.033 mboepd.

Diketahui, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), akan mempercepat proses produksi pasca penemuan dua sumber gas besar tersebut.

Percepatan proses produksi dilakukan agar temuan tersebut, dapat segera dioptimalkan.

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan penemuan besar cadangan gas bumi in place di WK South Andaman dengan potensi lebih dari 6 TCF.

Temuan gas jumbo itu berasal dari umur eksplorasi Layaran-1. Lokasi tersebut sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara. WK South Andaman merupakan WK migas yang dilelang pada 2018 dan baru diteken kontrak pengelolaannya oleh Kementerian ESDM dan Mubadala Energy pada Februari 2019 dengan menggunakan mekanisme kontrak gross split.

ENI, perusahaan migas asal Italia, juga menyatakan adanya penemuan cadangan gas in place dari sumur eksplorasi Geng North-1 di WK North Ganal sebesar 5 TCF dengan kandungan kondensat diperkirakan mencapai 400 Mbbls. WK migas tersebut berlokasi sekitar 85 kilometer dari lepas pantai Kalimantan Timur. (ZEF)