WEF : Separuh Kepala Ekonom Prediksi Perekonomian Global 2024 Melemah

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 17 Januari 2024 08:30 WIB
logo Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Senin (15/1). (Foto: ANTARA)
logo Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Senin (15/1). (Foto: ANTARA)

Swiss, MI – Dalam menghadapi eskalasi perpecahan dan ketidakpastian global, pertemuan tahunan Word Economic Forum (WEF) ke-54 mengumpulkan para pemimpin dari seluruh dunia untuk berdialog selama sepekan dengan tujuan meningkatkan kerja sama dan memupuk kemitraan, di Davos, Swiss, Senin (15/01).

Mengusung tema "Membangun Kembali Kepercayaan" (Rebuilding Trust), pertemuan tersebut berfokus pada empat prioritas, yakni mewujudkan keamanan dan kerja sama di dunia yang terpecah belah, menciptakan pertumbuhan dan lapangan kerja untuk era baru, memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai kekuatan pendorong perekonomian dan masyarakat, serta merumuskan strategi jangka panjang terkait iklim, alam, dan energi.

Pada pertemuan tersebut lebih dari separuh kepala ekonom memprediksi akan melemahnya perekonomian global pada 2024.

Sementara itu, tujuh dari 10 kepala ekonom menyebutkan bahwa laju fragmentasi geoekonomi akan mengalami percepatan.

"Ketidakpastian menjadi kata kunci bagi sebagian besar ekonomi di dunia, termasuk China. Sisi positifnya adalah China merupakan satu dari segelintir ekonomi besar di dunia yang tidak sedang berjuang melawan inflasi, tidak sedang berjuang melawan tingkat suku bunga yang sangat tinggi saat ini," kata Saadia Zahidi, Direktur Pelaksana WEF.
 
Pendiri sekaligus ketua eksekutif WEF Klaus Schwab, menggarisbawahi pentingnya membangun kembali kepercayaan di dunia yang terpecah belah dengan kesenjangan sosial yang semakin lebar.

Schwab menekankan perlunya untuk bertindak melampaui manajemen krisis dan mengatasi akar permasalahan.

Forum ini akan menghadirkan proposal-proposal terbaru mengenai keamanan global, perdagangan, pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, aksi iklim dan alam, transisi energi, disrupsi teknologi, serta kesehatan dan kesejahteraan.

Presiden WEF Borge Brende menyoroti perlunya kolaborasi publik-swasta yang inovatif, seraya mengatakan bahwa forum ini menyediakan struktur untuk mengembangkan penelitian, aliansi, dan kerangka kerja yang mendorong kerja sama sepanjang tahun.

"Pertemuan tahunan ini akan berperan untuk memperdalam hubungan antarpemimpin,: jelasnya.