Pengamat: Lawan Prabowo-Gibran Bukan Hanya 01 dan 03, tapi Kekuatan Asing yang Anti Hilirisasi Ekonomi

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 21 Januari 2024 11:15 WIB
Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos. (Foto: MI/Zefry)
Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos. (Foto: MI/Zefry)

Jakarta, MI – Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, mengungkapkan bahwa program hilirisasi ekonomi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 yaitu Prabowo-Gibran akan mendapat serangan dari pihak asing. Pasalnya, jika hilirisasi ini diterapkan, maka pihak asing akan kesulitan memperoleh keuntungan ekonomi dari Indonesia.

Subiran menjelaskan, pertama, salah satu program andalan Prabowo-Gibran adalah keberlanjutan program hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) dari Presiden Jokowi yang dimulai dari hilirisasi nikel. Program ini telah terbukti memberikan insentif Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang luar biasa dan telah merubah wajah kekuatan ekonomi dan politik Indonesia di kancah Global.

Dahulu, lanjutnya, Indonesia hanya dikenal sebagai negara dengan kekayaan alam luar biasa, tetapi tidak mampu mengolah dan memanfaatkannya secara mandiri dan benar-benar bisa memberikan kontribusi positif bagi pendapatan negara. Tetapi setelah program hilirisasi dijalankan, sedikit demi sedikit perlahan tapi pasti Indonesia telah menemukan kembali kedaulatannya.

Bahkan jika Indonesia konsisten dengan program ini, maka Indonesia diprediksi bukan hanya keluar dari jeratan negara berpendapatan menengah (middle income country), tetapi juga bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.

Sayangnya program hilirisasi Indonesia ini mendapatkan penentangan dari negara-negara maju mulai dari Amerika hingga Uni Eropa yang selama ini memanfaatkan SDA Indonesia tanpa mau alih teknologi pengelolaanya. Sehingga puluhan tahun kita hanya mengeskpor bahan mentah.

Tetapi Presiden Jokowi berkeras akan melawan siapapun dan akan menempuh cara apapun agar Indonesia bisa terus mempertahankan dan melanjutkan program hilirisasi tidak hanya nikel tapi juga sumber daya alam lain karena telah terbukti memberikan nilai tambah bagi pendapatan Negera.

Subiran menerangkan, jika memang semua Paslon Capres dan Cawapres benar-benar peduli pada kemajuan Indonesia, seharusnya bukan hanya pro terhadap program hilirisasi, tetapi juga punya komitmen untuk melanjutkannya. Dan dari 3 Paslon capres dan cawapres yang ada, hanya Prabowo-Gibran saja yang berkomitmen untuk melanjutkan program tersebut.

“Artinya jika ada Paslon yang anti dan tidak punya komitmen untuk melanjutkan program hilirisasi, maka wajar saja muncul anggapan bahwa Paslon lain diduga bisa saja ditunggangi kepentingan negara asing yang anti terhadap hilirisasi Indonesia. Dengan demikian wajar muncul anggapan bahwa yang bisa menggagalkan Prabowo-Gibran jadi Presiden dan Wakil presiden adalah pihak asing yang menyusup dalam kontestasi Pilpres yang hendak menghentikan laju rezim Jokowi dalam visi Indonesia maju 2045” ucapnya kepada wartawan monitorindonesia.com di Jakarta, Minggu (21/1).