Indonesia Kembali Impor Beras, Bapanas: Dampak El Nino

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 9 Februari 2024 19:46 WIB
Ilustrasi - Beras Impor. (Foto: dok bulog)
Ilustrasi - Beras Impor. (Foto: dok bulog)

Jakarta, MI - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pada periode Januari-Februari 2024, ada defisit beras sebesar 2,8 juta ton. Defisit itu disebabkan produksi beras dalam negeri terkendala cuaca ekstrem El Nino. Sehingga, mau tidak mau Indonesia harus segera mendatangkan impor beras.

General Manager Unit Bisnis Bulog Sentra Niaga, Topan Ruspayandi, mengatakan pihaknya menargetkan sampai Maret nanti akan tiba beras impor di Indonesia sebanyak 600 ribu ton.

"Kita itu sudah berkontrak 500 ribu ton. Target akhir Maret masuk semua. Jadi carry out yang 100 ribu ton sisa (kontrak 2023), dan 500 ribu ton baru kontrak (2024)," kata Topan di agenda Panen News FGD di Hotel Kaisar Jakarta Selatan, Jumat (9/2).

Jumlah itu terdiri dari 500 ribu ton beras impor dari kontrak tahun 2024, dan 100 ribu ton realisasi beras impor yang sudah terkontrak 2023 lalu.

"Kita (pasokan) on hand itu 1,2 juta ton beras yang kita miliki. Kemudian kemarin carry out dari izin impor 2023, kita masih ada 500 (ribu) ton yang (realisasi) impor 2024 sebagai carry out realisasi izin 2023. Sudah masuk 350-400 ribu ton. Tinggal kurang lebih 100 ribu ton lagi," kata Topan.