2,7 Juta Masyarakat Indonesia Utang di Fintech P2P Lending

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 12 Februari 2024 12:34 WIB
Ilustrasi - Uang. (Foto: Ist)
Ilustrasi - Uang. (Foto: Ist)

Jakarta, MI – Masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan layanan perusahaan finctech P2P lending. Dalam survei pengguna internet yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna layanan pinjaman online (pinjol) mencapai 2,7 juta orang pada 2023 lalu. Jumlah tersebut 1,5% dari total pengguna internet Indonesia.

Hanya berselang setahun, angka tersebut meningkat tiga kali lipat. Yakni 8,86 juta orang atau 5,4% dari jumlah pengguna internet Indonesia.

Pertumbuhan itu, Marketing Communication Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia Andri Tau menjelaskan terjadi karena lebarnya jurang kredit di dalam negeri. Sebab adanya perbedaan antara nilai kebutuhan pinjaman dibandingkan cakupan dengan kapasitas yang disediakan lembaga keuangan.

"Kebutuhan akan pendanaan tentunya selalu besar karena credit gap di Indonesia nilainya sangatlah tinggi," ucap Andri.

Dia juga menambahkan pertumbuhan pengguna yang meningkat ini juga disertai langkah pengelolaan risiko oleh penyedia pinjaman. Dalam hal ini adalah perusahaan fintech.

Selain itu, AFPI juga menekankan inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Dengan begitu diharapkan bisa meningkatkan layanan dan mitigasi risiko untuk perlindungan konsumen, baik peminjam (borrower) atau penyedia dana (lender).

Otoritas Jasa Keuangan juga tela,h mengeluarkan data terkait layanan pinjol di Indonesia. Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menjelaskan nilai outstanding perusahaan P2P lending per akhir 2023 adalah Rp 59,64 triliun atau tumbuh 16% dari tahun 2022.

Sementara pembiayaan melalui sektor produktif, khususnya UMKM, mencapai Rp 21 triliun. Jumlahnya mencapai 36,07% dari total pembiayaaan layanan peminjaman.

Untuk pengelolaan risiko juga dinilai kian kuat. Dengan level kredit, yang digambarkan melalui TWP 90, hanya 2,93%.

Per November lalu, outstanding pembiayaan Rp 59,83 triliun atau tumbuh 18,06% dari tahun sebelumnya. Kredit macet dalam periode serupa adalah 2,81%.

 

Topik:

pinjol p2p ojk