Menko Airlangga: Stok Beras Ada 1,2 Juta Ton di Bulog

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 14 Februari 2024 14:18 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 005 Melawai, Rabu (14/2). (Foto: MI/Zefry - Tangkap Layar)
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 005 Melawai, Rabu (14/2). (Foto: MI/Zefry - Tangkap Layar)

Jakarta, MI - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, mengenai persoalan beras, Presiden dan kabinet telah sepakat untuk bisa mencari langkah strategis menjaga ketersediaan beras di pasar. Salah satu caranya, kata dia mempermudah distribusi dan kemasan sehingga masyarakat bisa mengaksesnya.

"Jadi kalau biasanya beras SPHP itu kan 20 kilogram. Ini di lapangan bisa repacking dari 50 kg sampai 5 kg. Jadi masyarakat bisa akses kiloan," kata Airlangga usai melakukan pemungutan suara, Rabu (14/2).

Airlangga menjamin, saat ini stok beras di Bulog dalam posisi yang aman. Ada 1,2 juta ton beras bulog yang masih terjaga.

"Kemarin dibahas dengan Bapak Presiden, beras stabilisasi harga atau SPHP ditingkatkan dari biasanya sekitar 150 ribu ton dinaikan ke 250 ribu ton," ucapnya.

Airlangga pun dengan tegas membantah, tentang kelangkaan beras terjadi karena adanya bantuan pangan.

"Tidak, tidak. Bansos (bantuan pangan) kan ini jalan terus dan ini sudah dari tahun kemarin juga sudah jalan," tegasnya.